Jambi (ANTARA Jambi) - Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan bright gas ukuran 5,5 kilogram yang diluncurkan PT Pertamina (Persero), bisa menjadi solusi pengurangan ketergantungan konsumsi gas elpiji subsidi tabung tiga kilogram di daerahnya itu.
"Masyarakat yang mampu dan tadinya menggunakan gas subsidi bisa beralih menggunakan bright gas. Sehingga penggunaan gas subsidi yang dikhususkan untuk masyarakat kurang mampu menjadi tepat sasaran," kata Gubernur usai mengikuti seremoni peluncuran bright gas di Jambi, Minggu.
Menurut dia, selama ini gas elpiji nonsubsidi tabung 12 kilogram kurang populer ditengah masyarakat karena berat dan bentuknya terlalu besar, sehingga kebanyakan masyarakat yang ekonominya mampu malah menggunakan gas subsidi.
"Ini menjadi solusi, masyarakat mampu yang tadinya menggunakan gas subsidi karena berbagai alasan bisa beralih menggunakan gas nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram yang mempunyai banyak keunggulan," kata Zola.
Dalam pemasaran di Jambi tersebut direspon antusias oleh masyarakat Provinsi Jambi. Hal itu menandakan tingkat kesadaran masyarakat yang mampu dalam membeli gas nonsubsidi semakin baik.
"Dukungan dari masyarakat dengan membeli gas nonsubsidi ini berarti ikut membantu masyarakat yang perekonomiannya kurang mampu," kata Zola.
Jambi merupakan provinsi kedua di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) pada peluncuran bright gas tersebut, karena Jambi dinilai mempunyai pasar yang baik dalam pemasaran produk Pertamina varian baru ini.
"Sebagai timbal baliknya, saya minta kepada Pertamina agar kuota gas di berbagai daerah Jambi jangan sampai langka, karena nanti akan menimbulkan masalah baru pada kebutuhan masyarakat dengan kelangkaan itu," katanya menjelaskan.
Sementara itu, GM Marketing Operation III PT Petamina (Persero) Herman M Zaini mengimbau masyarakat yang perekonomiannya mampu agar beralih menggunakan gas nonsubsidi tabung 5,5 kilogram.
"Kita menyadarkan juga ke pelaku pelaku usaha skala menengah dan besar seperti rumah makan agar menggunakan gas nonsubsidi, karena gas subsidi ini juga diperuntukan bagi kalangan pelaku usaha kecil," kata Herman.
Adapun harga bright gas ukuran 5,5 kilogram tersebut cukup terjangkau, yakni dibanderol dengan harga refill (isi ulang) Rp60 ribu. Sementara harga kemasan perdana (tabung+isi) dijual dengan harga Rp320 ribu.
Sedangkan untuk bright gas ukuran 220 gram dibanderol dengan harga Rp18 ribu/ kaleng
"Dengan demikian diharapkan penggunaan gas subsidi yang diprogramkan pemerintah tersebut hanya digunakan masyarakat yang memang membutuhkan," kata Herman.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
"Masyarakat yang mampu dan tadinya menggunakan gas subsidi bisa beralih menggunakan bright gas. Sehingga penggunaan gas subsidi yang dikhususkan untuk masyarakat kurang mampu menjadi tepat sasaran," kata Gubernur usai mengikuti seremoni peluncuran bright gas di Jambi, Minggu.
Menurut dia, selama ini gas elpiji nonsubsidi tabung 12 kilogram kurang populer ditengah masyarakat karena berat dan bentuknya terlalu besar, sehingga kebanyakan masyarakat yang ekonominya mampu malah menggunakan gas subsidi.
"Ini menjadi solusi, masyarakat mampu yang tadinya menggunakan gas subsidi karena berbagai alasan bisa beralih menggunakan gas nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram yang mempunyai banyak keunggulan," kata Zola.
Dalam pemasaran di Jambi tersebut direspon antusias oleh masyarakat Provinsi Jambi. Hal itu menandakan tingkat kesadaran masyarakat yang mampu dalam membeli gas nonsubsidi semakin baik.
"Dukungan dari masyarakat dengan membeli gas nonsubsidi ini berarti ikut membantu masyarakat yang perekonomiannya kurang mampu," kata Zola.
Jambi merupakan provinsi kedua di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) pada peluncuran bright gas tersebut, karena Jambi dinilai mempunyai pasar yang baik dalam pemasaran produk Pertamina varian baru ini.
"Sebagai timbal baliknya, saya minta kepada Pertamina agar kuota gas di berbagai daerah Jambi jangan sampai langka, karena nanti akan menimbulkan masalah baru pada kebutuhan masyarakat dengan kelangkaan itu," katanya menjelaskan.
Sementara itu, GM Marketing Operation III PT Petamina (Persero) Herman M Zaini mengimbau masyarakat yang perekonomiannya mampu agar beralih menggunakan gas nonsubsidi tabung 5,5 kilogram.
"Kita menyadarkan juga ke pelaku pelaku usaha skala menengah dan besar seperti rumah makan agar menggunakan gas nonsubsidi, karena gas subsidi ini juga diperuntukan bagi kalangan pelaku usaha kecil," kata Herman.
Adapun harga bright gas ukuran 5,5 kilogram tersebut cukup terjangkau, yakni dibanderol dengan harga refill (isi ulang) Rp60 ribu. Sementara harga kemasan perdana (tabung+isi) dijual dengan harga Rp320 ribu.
Sedangkan untuk bright gas ukuran 220 gram dibanderol dengan harga Rp18 ribu/ kaleng
"Dengan demikian diharapkan penggunaan gas subsidi yang diprogramkan pemerintah tersebut hanya digunakan masyarakat yang memang membutuhkan," kata Herman.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016