Jambi (ANTARA Jambi) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi, mencatat nilai impor Provinsi Jambi mengalami kenaikan sebesar 66,59 persen dibanding bulan sebelumnya yaitu dari 25,74 juta dolar AS pada September menjadi 42,88 juta dolar AS pada Oktober 2016.

Kepala BPS setempat Dadang Hardiwan di Jambi, Jumat, mengatakan meningkatnya nilai impor Jambi ini dipicu oleh pertambahan kelompok komoditi mesin dan alat angkutan berupa kapal untuk pengangkutan orang dan barang.

Bila dilihat perannya pada kumulatif Januari hingga Oktober 2016, impor mesin dan alat angkutan memberikan kontribusinya sebesar 65,64 persen dari total impor diikuti peran hasil industri 23,28 persen.

Sedangkan impor bahan kimia dan sejenisnya berperan mencapai 10,47 persen dan untuk kelompok komoditi makanan dan sejenisnya sebesar 0,34 persen dan kelompok komoditi karet dan sejenisnya hanya berperan 0,28 persen.

Dilihat dari perkembangan nilai impor Provinsi Jambi pada Oktober 2016 dari negara-negara pengimpor utama. Transaksi impor yang mengalami persentase kenaikan signifikan adalah dari Singapura.

Sedang penurunan impor terjadi dari negara Malaysia, beberapa Uni Eropa, Jepang dan India. Nilai impor terbesar Januari hingga Oktober 2016 berasal dari India mencapai 20,34 juta dolar AS.

"Bila dilihat perannya terhadap total impor Provinsi Jambi, maka Singapura mempunyai peran terbesar yaitu sebesar 36,53 persen, India 18,58 persen dan Tiongkok 15,38 persen," kata Dadang.

Nilai impor Provinsi Jambi menurut golongan penggunaan barang pada Oktober 2016, dari kelompok barang-barang modal sebesar 37,86 juta dolar AS dan diikuti oleh impor bahan baku dan penolong 4,80 juta dolar AS, sedang impor barang-barang konsumsi 215 ribu dolar AS.

Struktur nilai impor Provinsi Jambi pada Januari hingga Oktober 2016 berubah bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015.

Pada periode Januari-Oktober 2015, nilai impornya didominasi oleh bahan baku dan penolong sebesar 62,40 persen dan untuk barang-barang modal sebesar 34,46 persen dan barang-barang konsumsi sebesar 3,14 persen.

Sedangkan pada periode Januari hingga Oktober 2016 di dominasi oleh barang-barang modal 61,73 persen, bahan baku dan penolong 36,56 persen dan barang-barang konsumsi 1,71 persen.

Dadang mengatakan berubahnya struktur impor Provinsi Jambi antara lain disebabkan oleh impor beberapa barang modal dalam bentuk kapal dari India dan Singapura.

Masuknya barang impor ke Provinsi Jambi melewati tiga pelabuhan utama di Jambi yaitu pelabuhan Talang Duku Jambi, Muara Sabak dan Kuala Tungkal.


Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016