Jambi, Antarajambi.com - Gubernur Jambi Zumi Zola memaparkan kondisi keamanan di wilayahnya di hadapan Dewan Keamanan Nasional (Wantannas) dalam kunjungan kerja ke provinsi tersebut, Rabu.

Zola mengatakan, meskipun ada beberapa kejadian yang belakangan ini terjadi di Jambi, seperti kejadian di hotel Novita, kerusuhan di Lapas Jambi dan konflik antarwarga di Kerinci, namun semua itu berhasil diredam berkat kerjasama dan dukungan dari Polri dan TNI.

Menurutnya, permasalahan narkoba sudah menjadi ancaman yang luar biasa bagi Provinsi Jambi, bukan hanya kalangan masyarakat ekonomi menengah atas saja, tetapi juga sudah menyentuh kalangan masyarakat ekonomi bawah dan masuk ke sekolah-sekolah.

"Semacam rutinitas kami menangkap bandar narkoba, nilai yang ditangkap sudah mencapai puluhan miliar untuk jenis sabu, tindakan ini terus kami lakukan secara terus menerus," kata Zola.

Selain itu, Provinsi Jambi kata Zola terkena bencana banjir dengan titik banjir lebih banyak dan lebih parah dari tahun sebelumnya, mengakibatkan banyaknya rumah warga yang terendam banjir.

"Banjir tahun ini lebih besar dari sebelumnya karena pendangkalan sungai Batanghari, adanya illegal logging, dan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)," katanya.

Dia juga mengungkapkan, potensi yang dimiliki Jambi yakni dapat menjadi sentra ekonomi, karena wilayah Jambi secara geografis berada ditengah-tengah dan diapit oleh empat provinsi. Yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, Riau dan Sumatera Barat.

"Provinsi Jambi tidak dilewati oleh lempengan samudera yang mengakibatkan gempa bumi dibandingkan dengan provinsi lain, serta Kota Jambi merupakan ibukota Provinsi Jambi letaknya jauh dari gunung dan laut yang biasa menjadi penyebab bencana, ini berarti Jambi memiliki kondisi yang sangat kondusif," katanya menjelaskan.

Saat ini, lanjutnya, Pemprov Jambi sedang melakukan proses pembangunan pelabuhan dan mendapat respon yang positif dari presiden.

"Rencana pembangunan gudang logistik juga akan dilaksanakan di Kabupaten Bungo, karena kabupaten tersebut telah memiliki bandara, hanya perlu menambah (runway) landasan pacu saja," katanya menambahkan.

Sementara itu, Deputi Pengembangan Dewan Ketahanan Nasional, Marsekal Muda Choirul Arifin menjelaskan bahwa Wantannas merupakan dewan yang berada langsung di bawah Presiden.

"Dewan Ketahanan Nasional sudah ada sejak tahun 1946, memiliki tugas memberikan masukan langsung kepada Presiden, baik diminta ataupun tanpa diminta oleh presiden," kata Choirul.

"Kunjungan kerja ke Provinsi Jambi ini untuk mengetahui permasalahan yang ada di Provinsi Jambi dan menerima masukan daerah untuk ditindaklanjuti serta mengkaji semua permasalahan tersebut," katanya lagi.

Choirul mengatakan bahwa melalui kunjungan-kunjungan ke daerah, Dewan Ketahanan Nasional melihat langsung di lapangan, permasalahan apa yang dihadapi di daerah dan mendiskusikan permasalahan tersebut, serta mendapat masukan yang lebih jelas.

"Presiden mengatakan, membangun Indonesia ini bersama-sama mulai dari pinggiran, bukan dari tengah dan menginginkan maju secara bersama-sama. Semoga dengan kunjungan ini dapat memberikan manfaat serta kemajuan bagi Jambi khususnya dan Indonesia umumnya," ujarnya.

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017