Jambi, Antarajambi.com - Pemerintah Provinsi jambi tengah menjajaki pengelolaan limbah medis, sawit dan limbah rumah tangga dengan perusahaan asal Jepang.

Gubernur Jambi Zumi Zola di Jambi, Kamis, mengatakan bahwa pembangunan di daerah tidak bisa hanya dilakukan dengan pembiayaan APBD, tetapi juga dengan melalui investasi ke daerah.

"Kita harus bekerjasama dengan investor dalam melakukan pembangunan, oleh karena itu saya selalu mempromosikan Jambi ditingkat nasional dan ditingkat internasional dalam segala sektor" katanya usai menerima kunjungan Perusahaan Jepang, Shinko Teknik Indonesia di Jambi, Kamis.

Gubernur mengatakan, pertemuan dengan perusahaan Jepang tersebut membicarakan masalah pengolahan limbah terkait sampah medis yang sangat dikeluhkan masyarakat dan limbah dari sawit yang mengeluarkan bau tidak sedap.

"Ada tiga peluang dalam mengolah limbah yaitu pengolahan sampah rumah tangga, limbah medis dari rumah sakit, serta limbah sawit dari perusahaan berupa tandan buah kosong yang dijadikan untuk bahan bakar dan pupuk," katanya menjelaskan.

Dia mengungkapkan, bentuk kerjasama dari Pemerintah Provinsi Jambi yang akan dilakukan dengan investor adalah dengan menyediakan lahan untuk pembangunan pabrik yang sesuai dengan perizinan.

Pertemuan ini menurutnya merupakan langkah awal dari bentuk kerjasama yang ditawarkan, Pemprov Jambi akan mengkaji kembali keuntungan apa yang bisa didapat untuk masayarakat serta meminta pihak perusahaan memperhitungkan kembali secara matang, agar cepat segera direalisasikan.

Sementara itu, Perwakilan Shinko Teknik Indonesia, Bayu Indrawan menjelaskan bahwa pengolahan limbah dengan memanfaatkan sampah menjadi energi biomassa sangat membantu dalam mengatasi permasalahan sampah.

Salah satunya dengan mengkonversikan limbah menjadi bahan bakar padat dan cair, dan semua limbah sampah dapat diproses kecuali limbah besi dan kaca.

Bayu mengatakan, pengolahan limbah ini telah dilakukan di Summareccon Tangerang, dari pengolahan limbah yang telah dilakukan, dapat menampung 50 ton per hari dengan kapasitas 100 ton per hari.

"Limbah cair yang dihasilkan mencapai 2.000 liter per hari, dimana hasil limbah cair tersebut setara dengan solar atau premium. Pengolahan limbah medis juga telah dilakukan di Bandung yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Jasa Medist dengan menampung 1 ton sampah medis perhari," kata Bayu menjelaskan.

Bayu berharap Provinsi Jambi bisa bekerjasama dalam pengolahan limbah medis untuk menghasilkan energi biomassa, melalui pengolahan limbah medis, rumah sakit tidak perlu repot lagi mencari tempat pembuangan limbah.

"Wilayah Sumatera belum ada yang mengolah limbah medis ini, diharapkan Provinsi Jambi menjadi yang pertama," katanya menambahkan.


Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017