Jambi, Antarajambi.com - Nilai investasi di Kota Jambi, Provinsi Jambi pada tahun 2016 meningkat sekitar 350 persen terkait kepercayaan (trust) investor dalam menanamkan modalnya di kota ini, kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Senin.
"Nilai investasi meningkat 350 persen dari capaian sebelumnya, atau saat ini total nilai investasi yang telah masuk mencapai Rp2,1 triliun," kata Fasha setelah menyampaikan LKPJ Pemkot Jambi dalam rapat paripurna di DPRD kota setempat.
Investasi yang masuk tersebut sebagaian besar, katanya bergerak pada bidang bisnis dan jasa, yakni perhotelan dan restoran serta pusat perbelanjaan modern atau sesuai dengan kecenderungan pergerakan investasi di wilayah perkotaan.
Dampak dari investasi itu salah satunya penyerapan tenaga kerja, karena setiap penanaman modal yang masuk telah diwajibkan merekrut tenaga kerja lokal, dan dampak lain adanya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
"Selain itu investor diutamakan pengusaha lokal, tapi juga saat ini kita sedangan melakukan penjajakan terhadap investasi penanaman modal asing (PMA)," katanya.
Dalam memberikan kenyamanan terhadap investor yang akan menanamkan modalnya itu, pihaknya telah membuat regulasi kemudahan terkait perizinan dengan berbasis sistem daring (online) yang sudah disesuaikan dengan standar operasional prosedur (SOP).
"Perizinan skala kecil bisa langsung di kantor camat, sedangkan untuk skala menengah dan besar harus pada satu pintu. Dalam skala perizinan sudah ada SOP-nya, kalau ada ditemukan diluar SOP saya beri sanksi kepada pejabatnya," katanya.
Pihaknya mengklaim setiap investasi yang masuk, baik itu dalam bentuk industri besar dan kecil di Kota Jambi sudah cukup seimbang sehingga dalam setiap pergerakan ekonomi juga menjadi lebih merata.
"Istilahnya investasi ini seperti simbiosis mutualisme, ada saling ketergantungan antara yang kecil dan besar, sehingga kegiatan ekonomi menjadi lebih seimbang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Nilai investasi meningkat 350 persen dari capaian sebelumnya, atau saat ini total nilai investasi yang telah masuk mencapai Rp2,1 triliun," kata Fasha setelah menyampaikan LKPJ Pemkot Jambi dalam rapat paripurna di DPRD kota setempat.
Investasi yang masuk tersebut sebagaian besar, katanya bergerak pada bidang bisnis dan jasa, yakni perhotelan dan restoran serta pusat perbelanjaan modern atau sesuai dengan kecenderungan pergerakan investasi di wilayah perkotaan.
Dampak dari investasi itu salah satunya penyerapan tenaga kerja, karena setiap penanaman modal yang masuk telah diwajibkan merekrut tenaga kerja lokal, dan dampak lain adanya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
"Selain itu investor diutamakan pengusaha lokal, tapi juga saat ini kita sedangan melakukan penjajakan terhadap investasi penanaman modal asing (PMA)," katanya.
Dalam memberikan kenyamanan terhadap investor yang akan menanamkan modalnya itu, pihaknya telah membuat regulasi kemudahan terkait perizinan dengan berbasis sistem daring (online) yang sudah disesuaikan dengan standar operasional prosedur (SOP).
"Perizinan skala kecil bisa langsung di kantor camat, sedangkan untuk skala menengah dan besar harus pada satu pintu. Dalam skala perizinan sudah ada SOP-nya, kalau ada ditemukan diluar SOP saya beri sanksi kepada pejabatnya," katanya.
Pihaknya mengklaim setiap investasi yang masuk, baik itu dalam bentuk industri besar dan kecil di Kota Jambi sudah cukup seimbang sehingga dalam setiap pergerakan ekonomi juga menjadi lebih merata.
"Istilahnya investasi ini seperti simbiosis mutualisme, ada saling ketergantungan antara yang kecil dan besar, sehingga kegiatan ekonomi menjadi lebih seimbang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017