Jambi, Antarajambi.com - Kebijakan pengurangan volume ekspor produksi karet melalui mekanisme Agreed Export Tonnage Scheme (AETS), yang dilakukan pada tahun 2016 telah memberikan dampak positif terhadap harga komoditas tersebut.

"Dengan membatasi kuota ekspor dapat memberikan dampak positif karena dengan trik suplay-demand (ketika barang sedikit) tentu harganya akan meningkat," kata Ketua Gapkindo Provinsi Jambi, John Kennedy di Jambi, Kamis.

Asosiasi Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) telah melakukan upaya untuk meningkatkan harga karet yang salah satunya dengan mekanisme AETS atau membatasi kuota ekspor.

"Pembatasan kuota ekspor sudah dilakukan khususnya ke Malaysia dan Thailand. Itu berlangsung sampai Desember 2016. Pas dilihat dan ditelaah ternyata memang sudah ada dampak peningkatan harganya," katanya.

Meski dinilai baik, namun sayangnya kesepakatan mekanisme pembatasan kuota ekspor itu pada tahun 2017 ini belum dapat dilanjutkan kembali karena masih ada beberapa hal terkait perjanjian yang belum diselesaikan.

"Perjanjian yang dibuat oleh tiga negara ini akan berdampak pada negara yang melakukan impor. Jangan sampai negara yang melakukan impor itu semaunya, jadi dengan adanya kuota ekspor yang dilakukan akan memback-up dari pada harga karet itu sendiri," katanya menjelaskan.

Selain membangun kesepakatan pembatasan kuota ekspor, Gapkindo sendiri juga berupaya dengan mitra pabrik karet bersama dengan petani untuk meningkatkan kualitas karet sehingga dapat meningkatkan nilai jual.

"Sekarang ada indikasi petani itu kurang ketercukupan sehingga mereka melakukan hal yang tidak diinginkan. Tapi itu tanggung jawab kita bagaimana petani karet bisa mencukupi kebutuhan tapi tidak melakukan hal-hal yang merugikan," katanya.

Untuk periode saat ini harga karet di Provinsi berada pada kisaran harga Rp9.000/kilogram.

Meski saat ini belum 100 persen petani di Jambi yang memiliki kualitas karet yang baik, namun telah ada sedikit perubahan terhadap kualitas karet itu sendiri.

"Masih ada petani yang nakal demi mencari berat karet tapi kualitasnya tidak bagus. Tapi itu kita coba dorong petani karet untuk mulai bersih supaya mereka mendapatkan harga yang bagus," katanya menambahkan.


Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017