Jambi, Antarajambi.com - Pemerintah Provinsi Jambi bersama Kepolisian Daerah Jambi dan instansi terkait akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan sebagai upaya mengantisipasi gejolak harga sembako terutama pada bulan puasa dan Lebaran tahun 2017.

Pernyataan tersebut dikatakan Gubernur Jambi Zumi Zola usai mengikuti "teleconference" bersama Menteri Dalam Negri, Kapolri dan Menteri Pertanian di Mapolda Jambi, Rabu.

Zola menjelaskan Satgas yang dibentuk nantinya akan bertugas untuk memantau dan memonitor gejolak-gejolak harga sembako yang terjadi di Jambi serta mengirimkan laporannya secara berkala setiap minggunya. Satgas juga diharapkan terbentuk di tiap kabupaten/kota.

"Satgas ini nantinya akan memonitor gejolak harga yang terjadi di kabupaten/kota, laporannya secara tertulis, kalau menurut instruksi dari `teleconference` tadi dua minggu, kalau saya pikir kita lebih bagus laporannya dalam seminggu saja," kata Zola.

Menurutnya, jika ada harga komoditas yang tidak bisa dikontrol atau yang sering naik akan cepat dilaporkan dan minta dukungan ke Kementerian.

Di samping itu, sesuai dengan kebijakan Presiden RI tentang daging beku, di mana pada tahun lalu daging beku masih banyak diragukan oleh masyarakat tentang kehalalannya, Gubernur mengimbau kepada seluruh komponen terkait untuk mensosialisasikan tentang kehalalan daging beku tersebut.

"Tahun lalu saya turun ke pasar, daging beku ini masih kurang bisa diterima oleh masyarakat, ditanya masalah halal apa tidak, bagaimana cara memotongnya serta yang lainnya. Padahal ini program langsung dari Bapak Presiden dan dari segi agama ini sudah dijamin oleh Bapak Presiden serta kita sosialisasikan, namun masih ada kekhawatiran juga dari masyarakat," katanya menjelaskan.

Sebab itu lanjutnya, program daging beku perlu lebih disosialisasikan lagi, walikota/bupati di Jambi harus menyampaikan program itu kepada warga masyarakat.

Selain itu, dalam menghadapi bulan puasa dan Lebaran, Zola juga mengimbau dan meminta kepada pihak PLN agar tidak terjadi pemadaman listrik terutama di malam hari.

"Ini sangat sensitif sekali. Jadi saya mohon kepada PLN di bulan puasa sampai dengan Lebaran nanti tolong jangan ada pemadaman. Masyarakat ingin beribadah, kalau mati lampu kan sangat terganggu sekali dan kami juga akan mengirim surat kepada PLN Pusat dan ditembuskan ke Kementerian terkait," katanya menambahkan.

Sementara itu, Kapolda Jambi Brigjen Pol Priyo Widyanto mengatakan bahwa inti dari "teleconference" yang dilaksanakan adalah untuk memantau ketersediaan dan harga sembako di pasaran khususnya menjelang bulan puasa dan saat lebaran tahun 2017.

"Diharapkan selama bulan puasa dan Lebaran nanti harga sembako relatif stabil dan tidak ada lonjakan signifikan yang bisa mengganggu daya beli masyarakat," kata Priyo.

Oleh karena itu, kata Priyo, di tingkat pusat dibentuk Satgas Pangan dan daerah juga membentuk satgas untuk melakukan pemantauan sekaligus penindakan jika ada spekulan maupun penimbun-penimbun yang menganggu gejolak harga sembako.


Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017