Jambi, Antarajambi.com - Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jambi mencatat piutang penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor pertambangan daerah ini mencapai Rp91,3 miliar sehingga perusahaan tambang diminta segera menyelesaikannya.

"Kami telah mengirimkan surat untuk melakukan penagihan terhadap perusahaan agar melakukan pembayaran piutangnya," kata Kasi Pembinaan dan Pengawasan Pengusahaan Minerba pada Dinas ESDM Provinsi Jambi Novaizal, di Jambi, Jumat.

Namun Novaizal tidak merinci perusahaan tambang mana saja yang masih memiliki piutang PNBP dari sektor pertambangan minerba di Provinsi Jambi itu.

Piutang PNBP dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba) tersebut di antaranya piutang iuran tetap sebesar Rp22,4 miliar kepada 39 perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP).

Selain itu, piutang pembayaran royalti sebesar Rp68,9 miliar dari delapan perusahaan pertambangan yang beroperasi pada sejumlah daerah di Provinsi Jambi.

"Dari perusahaan yang masih berutang pembayaran iuran tetap itu ada beberapa yang tidak bisa dihubungi dan juga ada yang melakukan pembayaran secara bertahap, tapi itu sudah kami sampaikan ke pusat," katanya lagi.

Novaizal mengatakan per 31 Maret 2017 pihaknya telah membuat laporan yang ditujukan kepada Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM, dengan melampirkan perusahaan yang telah melakukan pembayaran piutang PNBP dari sektor pertambangan tersebut

"Setelah dilakukan penagihan yang masuk realisasi pembayaran piutang PNBP pertambangan minerba baru mencapai angka sekitar Rp18 miliar," kata dia.


Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017