Jambi, Antarajambi.com - Puluhan warga Kota Jambi yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Jambi, Kamis, menggelar aksi memprotes pergantian tugu "Monas" yang berada tepat di depan Balai Kota Jambi menjadi tugu "Keris Siginjai".
Warga memprotes perubahan bangunan tugu monas menjadi tugu keris siginjai itu dengan alasan tugu sebelumnya memiliki nilai dan sejarah.
"Agar pemerintah Kota Jambi tidak menghancurkan tugu monas. Bila ingin membangun tugu keris sebaiknya di lokasi lain," kata koordinator aksi, Eko saat melakukan orasi di depan Balai Kota Jambi.
Tugu Jam atau yang lebih dikenal sebagai tugu monas Kota Baru itu dinilai masyarakat memiliki nilai sejarah dan makna bagi masyarakat kota Jambi. Selain itu keberadaan tugu monas tersebut juga sudah berdiri puluhan tahun.
Tugu yang sering menjadi pusat keraiaman di Kota Jambi tersebut dibangun pada masa pemerintahan Wali Kota Jambi, Zainir Haviz pada 1982 hingga 1983. Pada masa itu pembangunannya juga dilakukan bersamaan dengan pembangunan kantor wali kota Jambi yang tepat berada di depannya.
Dalam mengganti tugu yang telah menjadi landmark Kota Jambi yang merupakan Ibukota Provinsi Jambi itu, Pemkot Jambi menggelontorkan anggaran sebesar Rp3,5 miliar, yang pembangunannya ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Sementara itu, pihak Pemkot Jambi menyatakan belum dapat mengambil keputusan terkait dengam tuntutan warga yang menolak pembangunan tugu itu.
Staf ahli Walikota Jambi, Izhar Murzani mengatakan, pihaknya meminta maaf karena belum dapat memberikan keputusan.
"Namun ini semua akan kami sampaikan pada wali kota setelah kembali ke Jambi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
Warga memprotes perubahan bangunan tugu monas menjadi tugu keris siginjai itu dengan alasan tugu sebelumnya memiliki nilai dan sejarah.
"Agar pemerintah Kota Jambi tidak menghancurkan tugu monas. Bila ingin membangun tugu keris sebaiknya di lokasi lain," kata koordinator aksi, Eko saat melakukan orasi di depan Balai Kota Jambi.
Tugu Jam atau yang lebih dikenal sebagai tugu monas Kota Baru itu dinilai masyarakat memiliki nilai sejarah dan makna bagi masyarakat kota Jambi. Selain itu keberadaan tugu monas tersebut juga sudah berdiri puluhan tahun.
Tugu yang sering menjadi pusat keraiaman di Kota Jambi tersebut dibangun pada masa pemerintahan Wali Kota Jambi, Zainir Haviz pada 1982 hingga 1983. Pada masa itu pembangunannya juga dilakukan bersamaan dengan pembangunan kantor wali kota Jambi yang tepat berada di depannya.
Dalam mengganti tugu yang telah menjadi landmark Kota Jambi yang merupakan Ibukota Provinsi Jambi itu, Pemkot Jambi menggelontorkan anggaran sebesar Rp3,5 miliar, yang pembangunannya ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Sementara itu, pihak Pemkot Jambi menyatakan belum dapat mengambil keputusan terkait dengam tuntutan warga yang menolak pembangunan tugu itu.
Staf ahli Walikota Jambi, Izhar Murzani mengatakan, pihaknya meminta maaf karena belum dapat memberikan keputusan.
"Namun ini semua akan kami sampaikan pada wali kota setelah kembali ke Jambi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017