Sumenep, Antarajambi.com - Presiden Joko Widodo meminta para pemegang
Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Program Keluarga Harapan hati-hati
menggunakan dana yang diambil dari program itu.
"Yang pegang ini hati hati, mengambil uang secukupnya saja, syukur-syukur bisa ditabung," kata Presiden Jokowi sambil menunjukkan contoh kartu itu.
Presiden menyampaikan hal itu ketika membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Program Keluarga Harapan di lapangan SMKN 1 Sumenep Jawa Timur, Minggu.
Presiden menyebutkan dana dari KIP tidak boleh dipakai untuk membeli pulsa telepon selular. "Kalau duitnya untuk beli pulsa, kartunya dicabut, tahun depan tidak diberi lagi," katanya.
Ia menyebutkan untuk siswa SD, pemegang KIP mendapatkan dana sebesar Rp450.000, siswa SMP Rp750.000 dan SMA/SMK mendapatkan Rp1 juta.
"Mengambilnya di BRI, itu di Sumenep cukup untuk memenuhi kebutuhan, di Jakarta saja cukup," kata Jokowi.
Sementara untuk dana dari PKH, dana dari program itu untuk urusan yang berkaitan dengan anak, pendidikan anak, sekolah anak, gizi anak, telur untuk anak, sayur mayur, buku tulis, seragam sekolah.
Dalam kesempatan itu Presiden bertanya kepada hadirin apakah jika suami meminta untuk membeli rokok dikasih.
"Tidak boleh, apalagi untuk beli rokok. Tolong diberi tahu suami, pak uang ini untuk gizi anak, sama sekolah dan pendidikan anak, untuk beli rokok silahkan cari sendiri, Ngomongnya yang alus, jangan dibentak, kalau sambil marah, ramai nanti kalau seperti itu," kata Jokowi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Yang pegang ini hati hati, mengambil uang secukupnya saja, syukur-syukur bisa ditabung," kata Presiden Jokowi sambil menunjukkan contoh kartu itu.
Presiden menyampaikan hal itu ketika membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Program Keluarga Harapan di lapangan SMKN 1 Sumenep Jawa Timur, Minggu.
Presiden menyebutkan dana dari KIP tidak boleh dipakai untuk membeli pulsa telepon selular. "Kalau duitnya untuk beli pulsa, kartunya dicabut, tahun depan tidak diberi lagi," katanya.
Ia menyebutkan untuk siswa SD, pemegang KIP mendapatkan dana sebesar Rp450.000, siswa SMP Rp750.000 dan SMA/SMK mendapatkan Rp1 juta.
"Mengambilnya di BRI, itu di Sumenep cukup untuk memenuhi kebutuhan, di Jakarta saja cukup," kata Jokowi.
Sementara untuk dana dari PKH, dana dari program itu untuk urusan yang berkaitan dengan anak, pendidikan anak, sekolah anak, gizi anak, telur untuk anak, sayur mayur, buku tulis, seragam sekolah.
Dalam kesempatan itu Presiden bertanya kepada hadirin apakah jika suami meminta untuk membeli rokok dikasih.
"Tidak boleh, apalagi untuk beli rokok. Tolong diberi tahu suami, pak uang ini untuk gizi anak, sama sekolah dan pendidikan anak, untuk beli rokok silahkan cari sendiri, Ngomongnya yang alus, jangan dibentak, kalau sambil marah, ramai nanti kalau seperti itu," kata Jokowi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017