Jambi, Antarajambi.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Dirjen Perikanan Budi Daya Slamet Soebjakto mengatakan bantuan sarana prasaran untuk sektor perikanan budi daya akan meningkat pada 2018.

"Meskipun anggarannya turun, tapi bantuan sarana dan prasarana kepada kelompok petani pembudi daya ikan kami prioritaskan meningkat, dan tentu ini tidak terlepas dari dukungan Komisi IV DPR RI," kata Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Slamet Soebjakto di sela mendampingi masa reses anggota Komisi IV DPR RI di Kabupaten Muarojambi, Jambi, Kamis.

Bantuan sarana prasarana yang diberikan kepada kelompok pembudid aya ikan tersebut diberikan untuk menggenjot hasil produksi perikanan budi daya yang dikembangkan kelompok tani pembudidaya ikan itu.

Bantuan sarana prasana pada 2018 yang meningkat tersebut kata Slamet di antaranya bantuan budidaya lele sistem bioflok sebanyak 300 usaha dari sebelumnya hanya 203 unit.

Kemudian bantuan pengembangan minapadi seluas 500 hektare dari sebelumnya hanya 200 hektare serta bantuan mesin untuk pembuatan pelet ikan sebanyak 300 unit dengan bahan bakunya.

KKP lanjut Slamet, juga fokus mendorong program prioritas secara masif dan menyentuh langsung masyarakat pembudidaya dan diharapkan berdampak positif terhadap pencapaian kinerja perikanan budi daya.

"Sudah cukup banyak bantuan yang dirasakan kelompok pembudidaya ikan dibeberapa tempat, termasuk di Jambi. Misalnya dengan adanya mesin pelet ikan dapat membantu petani membuat pelet sendiri sehingga menekan pengeluaran untuk pakan ikannya," katanya.

Selain itu pihaknya juga memberikan apresiasi terhadap anggota Komisi IV DPR RI yang menjadi mitra kerja KKP dan telah mensuport program bantuan untuk kelompok petani pembudidaya perikanan.

"Teman-teman anggota Komisi IV DPR RI telah memberikan motivasi, sehingga bantuan yang kami berikan itu betul-betul bisa kami realisasikan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Slamet.



Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017