Jambi, Antarajambi - Ekonom Senior Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Prof Bustanul Arifin mengatakan pembangunan perekonomian di wilayah pedesaan sangat memerlukan akses pasar untuk memasarkan produk unggulan masyarakat desa.

"Pembangunan perekonomian desa bisa bergerak karena ada permintaan pasar, jadi konsep pembangunan pedesaan sangat perlu akses pasar atau diperdalam secara teoritis permintaan pasar harus didorong (demand driven)," kata Bustanul Arifin di Jambi, Selasa.

Di samping akses pasar dalam pembangunan perekonomian desa di Indonesia, menurut Bustanul Arifin yang juga Pengamat Ekonomi Pertanian itu juga diperlukan dukungan infrastruktur dan akses informasi jaringan teknologi.

"Yang lebih penting lagi adalah jaringan teknologi informasi, sehingga melalui jaringan teknologi itu akan muncul energi anak muda yang aktif dan bisa memperluas pasar melalui ekonomi digital (e-commerce)," katanya.

Jika akses informasi sudah muncul dan bercampur dengan ekonomi digital dan ekonomi kreatif, maka pertumbuhan ekonomi akan bergerak, sehingga akan mudah untuk menjadi desa mandiri, kata Bustanul Arifin yang juga Guru Besar Universitas Lampung (Unila) itu.

Selain itu menurutnya, juga diperlukan konsep yang disebut kawasan pembangunan daerah pedesaan atau "Regional Rural Development" atau kerja sama satu desa dengan desa lainnya di sekitarnya.

"Satu desa tidak bisa maju sendiri, jadi harus bekerja sama dengan desa lain, misalnya harus ada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bersama dan kolaborasi dengan desa lain," katanya.

Sementara itu, pihaknya menilai program pemberdayaan Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang diiniasi perusahaan APP-Sinar Mas di Jambi merupakan suatu model baru semangat gotong-royong dalam meningkatkan pembangunan perekonomian masyarakat desa.

"Pembangunan perekonomian pedesaan tidak hanya menggantungkan dana desa dari pemerintah yang kita tahu terbatas. Tapi dengan semangat gotong royong ada harapan dan masa depan dalam pembangunan pedesaan," kata dia.

Namun yang perlu segera ditindak lanjuti dari program DMPA itu kata dia, memberikan aspek pengolahan produk unggulan yang dihasilkan masyarakat desa.

"Pengolahan produk menjadi penting, misalnya budidaya jahe merah bisa dibuatkan pengolahannya menjadi serbuk minuman jahe instan, sehingga ini bisa menjadi nilai tambah," katanya menambahkan.


Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017