Jambi (Antaranews Jambi) - Sejumlah mahasiswa di Jambi yang tergabung dalam organisasi Front Mahasiwa Nasional (FMN) menggalang bantuan dana untuk membayar utang biaya persalinan seorang warga Suku Anak Dalam (SAD) di daerah itu.
"Penggalangan dana tersebut untuk membantu perempuan Suku Anak Dalam (SAD) dari Dusun Pangkalan Ranjau, Desa Tanjung Lebar, Kecamatan Sungaibahar Kabupaten Muarojambi, Jambi," kata Kordinator Front Mahasiswa Nasional (FMN) cabang Jambi Warda dihubungi di Jambi, Kamis.
Misnawati dalam persalinannya itu terpaksa harus operasi sesar di RS Mitra Kota Jambi dan tidak sanggup dalam membayar persalinan anaknya yang membutuhkan biaya sebesar Rp15 juta.
"Warga SAD Misnawati melahirkan harus dioperasi sesar, namun karena tak mampu membayar biaya persalinan yang cukup besar itu diberikan jaminan kartu tanda anggota masyarakat adat," katanya.
Bentuk aksi simpati mahasiwa itu dilakukan dengan menggalang dana di kampus mereka yang dilakukan mulai dari tanggal 14 hingga 18 Februari 2018. Saat ini total dana yang telah terkumpul baru mencapai Rp1 juta.
Warga perempuan SAD yang sehari-harinya bertumpu dari penghasilan petani yang serba kekurangan itu tidak mempu membayar biaya persalinan karena himpitan ekonomi.
Di samping karena himpinan ekonomi, Misnawati juga tidak terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan karena sulit mendapatkan akses kartu kependudukan itu.
Misnawati pun sempat tidak boleh pulang oleh pihak rumah sakit sebelum melunasi seluruh biaya proses persalinan dan pengobatannya itu. Namun ia tetap memaksa ingin pulang karena jika terus menginap di rumah sakit maka biaya akan terus membengkak.
"Namun dengan berbagai pertimbangan, pihak rumah sakit membolehkan pulang, dengan syarat semua tagihan harus dilunasi pada 19 Februari 2018 ini dan syarat jaminan KTA masyarakat adat," katanya menjelaskan.
"Sebelum mereka pulang ada yang menarik, para perawat dan pegawai RS Mitra patungan dana bersama untuk mengongkosi Misnawati pulang ke rumah di Dusun Pangkalang Ranjau," katanya lagi.
Sementara itu, Sekjen Cabang FMN Universitas Jambi, Mumammad Fadli mengatakan persoalan keadilan di Indonesia khususnya dalam mengakses pelayanan kesehatan di Jambi masih belum ramah bagi warga suku anak dalam.
"Pelayanan kesehatan adalah hak dasar semua warga negara yang harus diakomodir. Namun sekarang akses kesehatan sekarang sudah dikomersilisasi, dan negara seharusnya hadir untuk masyarakat kecil," katanya menambahkan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Penggalangan dana tersebut untuk membantu perempuan Suku Anak Dalam (SAD) dari Dusun Pangkalan Ranjau, Desa Tanjung Lebar, Kecamatan Sungaibahar Kabupaten Muarojambi, Jambi," kata Kordinator Front Mahasiswa Nasional (FMN) cabang Jambi Warda dihubungi di Jambi, Kamis.
Misnawati dalam persalinannya itu terpaksa harus operasi sesar di RS Mitra Kota Jambi dan tidak sanggup dalam membayar persalinan anaknya yang membutuhkan biaya sebesar Rp15 juta.
"Warga SAD Misnawati melahirkan harus dioperasi sesar, namun karena tak mampu membayar biaya persalinan yang cukup besar itu diberikan jaminan kartu tanda anggota masyarakat adat," katanya.
Bentuk aksi simpati mahasiwa itu dilakukan dengan menggalang dana di kampus mereka yang dilakukan mulai dari tanggal 14 hingga 18 Februari 2018. Saat ini total dana yang telah terkumpul baru mencapai Rp1 juta.
Warga perempuan SAD yang sehari-harinya bertumpu dari penghasilan petani yang serba kekurangan itu tidak mempu membayar biaya persalinan karena himpitan ekonomi.
Di samping karena himpinan ekonomi, Misnawati juga tidak terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan karena sulit mendapatkan akses kartu kependudukan itu.
Misnawati pun sempat tidak boleh pulang oleh pihak rumah sakit sebelum melunasi seluruh biaya proses persalinan dan pengobatannya itu. Namun ia tetap memaksa ingin pulang karena jika terus menginap di rumah sakit maka biaya akan terus membengkak.
"Namun dengan berbagai pertimbangan, pihak rumah sakit membolehkan pulang, dengan syarat semua tagihan harus dilunasi pada 19 Februari 2018 ini dan syarat jaminan KTA masyarakat adat," katanya menjelaskan.
"Sebelum mereka pulang ada yang menarik, para perawat dan pegawai RS Mitra patungan dana bersama untuk mengongkosi Misnawati pulang ke rumah di Dusun Pangkalang Ranjau," katanya lagi.
Sementara itu, Sekjen Cabang FMN Universitas Jambi, Mumammad Fadli mengatakan persoalan keadilan di Indonesia khususnya dalam mengakses pelayanan kesehatan di Jambi masih belum ramah bagi warga suku anak dalam.
"Pelayanan kesehatan adalah hak dasar semua warga negara yang harus diakomodir. Namun sekarang akses kesehatan sekarang sudah dikomersilisasi, dan negara seharusnya hadir untuk masyarakat kecil," katanya menambahkan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018