Jambi,  Antaranews Jambi - wakil Bupati Muarojambi, H Bambang Bayu Suseno menyatakan masyarakat khususnya generasi muda dan pelajar untuk membudayakan kebiasaan membaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

"Sekarang banyak pilihan untuk mendapatkan bahan bacaan, bisa dari buku, e-book, e-perpustakaan dan lainnya. Jadi banyak cara pula untuk bisa membudayakan membaca di masyarakat," kata Bambang Bayu Suseno pada Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca yang digelar di Kampus Universitas Jambi (Unja) di Mendalo, Kabupaten Muarojambi, Selasa.

Pada kesempatan itu,  Wabup yang disapa BBS tersebut menegaskan manfaat banyak membaca antara lain selain menambah pengetahuan juga mendapat banyak referensi dalam menjalani aktivitas kegiatan sosial dan bermasyarakat.

"Kegiatan ini sangat positif, dan membaca adalah salah satu cara belajar, menambah referensi  dan pengetahuan. Selain membacanya juga harus bisa melakukan analisa terhadap isinya, kemudian bisa diaplikasikan dalam kehidupan sosial bermasyarakat dan bernegara.

Kegiatan Safari Nasional Gerakan Nasional Gemar Membaca tersebut digelar atas kerja sama Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Muarojambi dengan Perpustakaan Nasional RI dan Universitas Jambi.

Kegiatan yang melibatkan mahasiswa Unja dan praktisi perpustakaan tersebut juga dihadiri oleh Rektor Universitas Jambi Prof H Johni Najwan, pimpinan Komisi X DPR-RI Sutan Adil Hendra.

Program Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca yang diinisiasi oleh Perpustakaan RI, bertujuan untuk menggelorakan kembali dan meningkatkan minat baca di masyarakat.

Kegiatan itu untuk mengajak seluruh masyarakat untuk membudayakan membaca dari lingkungan terkecil di rumah masing-masing, di sekolah, perkantoran, dan di berbagai kesempatan.  Selain itu juga budaya membaca bisa dilakukan melalui e-book maupun perpustakaan digital.

Sementara itu Rektor Unja Prof H Johni Najwan menyebutkan, membaca buku merupakan upaya untuk menambah pengetahuan dan menambah cakrawala pandangan. Buku adalah sumber pengetahuan," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik  tahun 2017 indeks minat baca masih rendah yakni 36 persen karena masih kurang bahan bacaan, kurang kesempatan membaca dan kurangnya kemampuan membaca. Perpusnas RI mengadakan gerakan gemar membaca di seluruh provinsi.

Pewarta: Antara

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018