Jambi, (Antaranews Jambi) - Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi bersama PT BGR (Minamas Group) melakukan edukasi tata kelola air dan lahan gambut berbasis desa guna mencegah kebakaran hutan lahan (karhutla).
"Pekan lalu kita melakukan edukasi melalui kegiatan diskusi dengan stakeholder terkait tata kelola air dan lahan gambut berbasis desa, pengetahuan masyarakat terus meningkat terkait karhutla," kata Ketua LPPM Unja Dr Ade Octavia di Jambi, Rabu.
Kegiatan "focus group discusion" dilakukan di Kantor Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muarojambi.
Ia menyebutkan selama enam bulan para peneliti bersama tim pendamping pemberdayaan masyarakat yang tergabung di LPPM Unja telah berbagi pengetahuan dan keahlian dalam menemukan solusi tuntas penanggulangan bencana asap melalui pendekatan kemasyarakatan.
Kegiatan itu dilakukan di Desa Arang Arang Kecamatan Kumpeh Ulu, Desa Parit, Desa Sumber Agung dan Desa Gambut Jaya Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muarojambi. Salah satunya meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan sosialisasi dan koordinasi baik level pemerintah desa, kecamatan maupun provinsi.
Selain itu mengaktifkan kelembagaan desa melalui inisiasi pembentukan kelompok sadar api dan fasilitasi dan kelompok tani. Kemudian kelompok UMKM, PKK, kelompok taruna, pengajian, lembaga adat dan pemerintah desa.
"Tim melakukan pemetaan tata kelola lahan berbasis geospatial di keempat desa dampingan itu," kata Ade.
LPPM juga melakukan pengembangan spesies alternatif untuk mendukung model pertanian tanpa bakar dan ramah lingkungan melalui riset aksi, yang kemudian dilakukan pelatihan kepada kader di daerah itu sebagai penggerak model pertanian tanpa bakar.
"Di desa itu terbentuk dan lahir berbagai komunitas terkait penanggulangan karhutla, dan yang fundamental hadirnya peraturan desa di keempat desa itu," katanya menambahkan.
Baca juga: LPPM Unja tandatangani MoA dengan ALSI
Baca juga: Pusat Gender LPPM Unja gelar dialog perempuan
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Pekan lalu kita melakukan edukasi melalui kegiatan diskusi dengan stakeholder terkait tata kelola air dan lahan gambut berbasis desa, pengetahuan masyarakat terus meningkat terkait karhutla," kata Ketua LPPM Unja Dr Ade Octavia di Jambi, Rabu.
Kegiatan "focus group discusion" dilakukan di Kantor Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muarojambi.
Ia menyebutkan selama enam bulan para peneliti bersama tim pendamping pemberdayaan masyarakat yang tergabung di LPPM Unja telah berbagi pengetahuan dan keahlian dalam menemukan solusi tuntas penanggulangan bencana asap melalui pendekatan kemasyarakatan.
Kegiatan itu dilakukan di Desa Arang Arang Kecamatan Kumpeh Ulu, Desa Parit, Desa Sumber Agung dan Desa Gambut Jaya Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muarojambi. Salah satunya meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan sosialisasi dan koordinasi baik level pemerintah desa, kecamatan maupun provinsi.
Selain itu mengaktifkan kelembagaan desa melalui inisiasi pembentukan kelompok sadar api dan fasilitasi dan kelompok tani. Kemudian kelompok UMKM, PKK, kelompok taruna, pengajian, lembaga adat dan pemerintah desa.
"Tim melakukan pemetaan tata kelola lahan berbasis geospatial di keempat desa dampingan itu," kata Ade.
LPPM juga melakukan pengembangan spesies alternatif untuk mendukung model pertanian tanpa bakar dan ramah lingkungan melalui riset aksi, yang kemudian dilakukan pelatihan kepada kader di daerah itu sebagai penggerak model pertanian tanpa bakar.
"Di desa itu terbentuk dan lahir berbagai komunitas terkait penanggulangan karhutla, dan yang fundamental hadirnya peraturan desa di keempat desa itu," katanya menambahkan.
Baca juga: LPPM Unja tandatangani MoA dengan ALSI
Baca juga: Pusat Gender LPPM Unja gelar dialog perempuan
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018