Jambi, Antaranews Jambi - Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi menggelar optimalisasi pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) di Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi yang fokus mencetak operator profesional dan peluang usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA).

"Pelatihan ini untuk melatih mereka yang diharapkan ke depan menjadi operator profesional dan mengembangkan usaha pelayanan jasa alsintan atau UPJA. Ini penting untuk meningkatkan produktifitas dan juga penggunaan alsintan secara baik, benar dan mampu melakukan pemeliharaan alat dengan baik," kata Widyaiswara Ahli BPP Jambi Binsar Simatupang SP MSi ketika dihubungi dari Jambi, Rabu.

Pelatihan optimalisasi pemanfaatan alsintan angkata III itu digelar di BPP Kumun Debai Kota Sungai Penuh yang diikuti oleh 30 petani setempat yang berlangsung 28-30 Mei 2018.

Baca juga: BPP Jambi gelar pelatihan keliling alsintan (video)
Baca juga: BPP gelar tiga angkatan diklat tematik bawang putih

Kegiatan itu dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kota Sungai Penuh Bombardin serta Kabid PSP Edy Chaniago serta menghadirkan widyaiswara dan instruktur dari BPP Jambi dan BPP Kumun Debai.

"Pelatihan ini memberikan kemampuan kepada peserta dalam optimalisasi penggunaan dan pemeliharaan alsintan serta mendorong hadirnya SDM pertanian yang profesional dalam pengoperasian dan penggunaan alsintan di masyarakat," katanya.

Ia menyebutkan, sebelumnya cukup banyak alsintan yang tidak termanfaatkan oleh para petani karena tidak ada yang mampu secara profesional mengoperasikan mesin pertanian. Bilapun dioperasikan masihkurang maksimal sehingga alsintan cepat rusak akibat penggunaan yang salah dan cara pemeliharaan yang tidak tepat.

"Pelatihan optimalisasi alsintan ini digencarkan, sehingga hadir SDM profesional yang bisa mengoperasikan alsintan dengan baik dan tepat. Ini memberikan prospek bagi SDM profesional untuk terjun usaha pelayanan jasa alsintan," kata Binsar.

Pelatihan yang diberikan, kata dia adalah pengoperasian alsintan cultivator, rice transplanter untuk penaman benih padi, combine harvester sedang (CHS) untuk panen , traktor tangan kecil dan traktor roda empat.

Baca juga: Sekda: Hari Krida Pertanian untuk pemberdayaan masyarakat
Baca juga: Panen jagung dan kedelai akan warnai HKN Jambi

Pelaksanaan pelatihan dilakukan di dalam kelas 20 persen, dan 80 persen praktik lapangan dengan menggunakan alat mesin pertanian itu.  Rata-rata peserta mendapat pengetahuan yang lebih jelas lagi tentang penggunaan alsintan. Beberapa diantaranya telah mengoperasikan alsintan, namun sebagian besar kurang memiliki pegetahuan dan cara penggunaan yang tepat secara detil.

"Bagi tenaga pelayanan jasa alsintan tidak cukup dengan otodidak, karena mesin yang mereka pergunakan adalah teknologi yang harus dipelajari teknik dan manualnya dengan baik," kata widyaiswara ahli BPP Jambi itu.

Dengan kesempatan praktik langsung, memberikan pengetahuan sekaligus pengalaman kepada para peserta yang dengan seksama mengikuti materi pelatihan dari sesi awal hingga akhir pada Rabu (30/5). Bersama para pelatih dan pendamping, para petani turun ke sawah melakukan praktik lapangan di pesawahan milik kelompok tani di Kumun Debai itu.

Selain di BPP Kumun Debai Kota Sungai Penuh, pelatihan serupa juga digelar di Kabupaten Kerinci. Pelatihan optimalisasi pemanfaatan alsintan angkatan ke-5 di daerah itu digelar di Aula Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kerinci.***

Pewarta: Antara

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018