Jambi,  (Antaranews Jambi) - Sejumlah terapis muda memperkuat kehadiran Pusat Layanan Autis (PLA) Provinsi Jambi untuk melakukan pendampingan bagi peserta berkebutuhan khusus yang mengikuti program terapi di tempat itu.

"Saat ini ada 17 orang personil yang mengabdi di Pusat Layanan Autis Jambi ini. Semangat mereka masih segar dan diharapkan ke depan tetap menjadi kekuatan dan keunggulan layanan di sini," kata Kepala Pusat Layanan Autis Provinsi Jambi Triono di Jambi, Jumat.

Berdiri sejak tahun 2015, institusi tersebut sudah banyak dikenal oleh masyarakat di Provinsi Jambi yang ditandai dengan makin banyaknya orang tua yang mengikut sertakan putra-putrinya yang berkebutuhan khusus mengikuti prohram terapi di tempat itu.

Rata-rata pendamping PLA Jambi berusia belia di bawah 30 tahun dengan basic pendidikan psikologi. Selain itu sejumlah relawan juga bergabung memperkuat layanan di institusi yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi itu.

Bangunan megah di kawasan Jalan Srisoedewi Kelurahan Sungai Putri Kecamatan Telanaipura Kota Jambi itu juga sangat refresentatif dengan ruangan yang lapang dan asri. Selain itu beberapa fasilitas juga disediakan di sana untuk mendukung terapi bagi 71 anak yang saat ini mengikuti program di sana.

Untuk menjadi tenaga terapis di Pusat Pelayanan Autis Provinsi Jambi, diharuskan mempunyai ijazah S1 dari jurusan autis dan lulusan psikologi. Karena untuk menjadi tenaga terapis harus mempunyai latar belakang pendidikan autis dan dianggap bisa membimbing anak-anak dalam tahap pemulihan menuju normal.

"Mereka sudah dibentuk untuk melakukan terapi ini, mereka memiliki cara dan teknik pendekatan khusus untuk penyandang autis, sehingga diharapkan tingkat kepulihanya bisa maksimal," kata Triono.

Lebih lanjut Kepala PLA Jambi itu menyebutkan, ada dua tingkatan untuk terapis autis yakni untuk kategori ringan dan berat. Untuk kategori ringan yakni aspergen syndrom peluang pemulihanya cukup besar melalui terapi. Sedangkan kategori kedua jenis ASD yang lebih membutuhkan penanganan dan pemulihan berjangka waktu lebih lama.

"Intinya kita membantu memberikan terapi, kunjungannya sepekan sekali. Selanjutnya pascaterapi mereka disalurkan ke sekolah reguler atau merujuk ke sekolah luar biasa. Yang penting tingkat kesadaran orang tua untuk pendampingan juga ikut terbentuk bagi putra putri mereka," kata Triono.

Sementara itu salah seorang pendamping terapis PLA Jambi Fany, yang berusia masih belia, mengaku senang bisa berkiprah di lembaga itu yang merupakan bagian dari kegiatan dan aktivitas pengabdiannya selama ini di bidang pedidikan.

Fany yang juga aktivis dari komunitas Sahabat Ilmu Jambi itu mengaku menemukan panggilan pengabdiannya di tempat itu yang sejalan dengan kegiatannya selama ini di bidang edukasi.

"Selama ini kami memang bergerak dalam bidang pendampingan pendidikan anak dan masyarakat. Namun setelah gabung di pusat layanan ini saya fokus di bidang ini," kata gadis berbadan ramping itu menambahkan.

Pewarta: Antara

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018