Lubukbasung, Antaranews Jambi - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Resor Agam, Sumatera Barat menemukan bunga raflesia jenis arnoldi dan tuan mudae di sembilan lokasi di daerah itu.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam Ade Putra di Lubukbasung, Minggu, menyebutkan sembilan titik itu tersebar di Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Data Sungai Taleh, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan.
Selain itu, Kelok 42 dan Kelok 35, Nagari Matua Mudik, Kecamatan Tanjungraya, Batang Palupuh, Kecamatan Palupuh, Salo, Kecamatan Baso, Sigiran, Kecamatan Malalak, Kamang Mudik, Kecamatan Tilatangkamang, dan Sigiran, Kecamatan Tanjungraya.
"Di Marambuang bunga raflesia jenis tuan mudae pernah mekar dengan diameter 107 centimeter atau terbesar di dunia," katanya.
Bunga raflesia yang ditemukan di sembilan titik itu masih ada knop atau kuncup bunga langka tersebut sehingga beberapa bulan ke depan akan mekar.
Pihaknya mengimbau warga agar menjaga habitat dan inang bunga itu saat ke hutan agar tidak rusak.
"Lokasi ini tetap kita pantau setiap bulan untuk memastikan apakah bunga itu mekar," katanya.
Di Sumbar, tambahnya, bunga raflesia tumbuh di Kabupaten Agam, Padang Pariaman, Tanahdatar, Solok Selatan, Pasaman Barat, Kota Bukittinggi, Padang, dan Padang Panjang.
Bunga raflesia di daerah itu itu dengan jenis arnoldi, tuan mudae, gadut tensis, dan aselteii.
Wali Nagari Baringin, Yulbahri, menambahkan lokasi temuan itu akan dijadikan objek wisata alam dan pusat penelitian bagi mahasiswa.
"Ini wacana kita ke depan, karena di Marambuang, Nagari Baringin, juga ditemukan lokasi tumbuhnya raflesia jenis tuan mudae sebanyak puluhan knop," katanya.
Dengan begitu, katanya, tumbuhan langka itu akan terjaga dengan baik, sedangkan lokasi itu akan dikunjungi wisatawan atau mahasiswa yang akan melakukan penelitian.
Ia mengatakan aktivitas kunjungan mereka ke tempat raflesia mekar akan menambah pendapatan masyarakat sekitar.
"Ini target kita ke depan karena lokasi tumbuhnya raflesia sangat banyak di Nagari Baringin," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam Ade Putra di Lubukbasung, Minggu, menyebutkan sembilan titik itu tersebar di Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Data Sungai Taleh, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan.
Selain itu, Kelok 42 dan Kelok 35, Nagari Matua Mudik, Kecamatan Tanjungraya, Batang Palupuh, Kecamatan Palupuh, Salo, Kecamatan Baso, Sigiran, Kecamatan Malalak, Kamang Mudik, Kecamatan Tilatangkamang, dan Sigiran, Kecamatan Tanjungraya.
"Di Marambuang bunga raflesia jenis tuan mudae pernah mekar dengan diameter 107 centimeter atau terbesar di dunia," katanya.
Bunga raflesia yang ditemukan di sembilan titik itu masih ada knop atau kuncup bunga langka tersebut sehingga beberapa bulan ke depan akan mekar.
Pihaknya mengimbau warga agar menjaga habitat dan inang bunga itu saat ke hutan agar tidak rusak.
"Lokasi ini tetap kita pantau setiap bulan untuk memastikan apakah bunga itu mekar," katanya.
Di Sumbar, tambahnya, bunga raflesia tumbuh di Kabupaten Agam, Padang Pariaman, Tanahdatar, Solok Selatan, Pasaman Barat, Kota Bukittinggi, Padang, dan Padang Panjang.
Bunga raflesia di daerah itu itu dengan jenis arnoldi, tuan mudae, gadut tensis, dan aselteii.
Wali Nagari Baringin, Yulbahri, menambahkan lokasi temuan itu akan dijadikan objek wisata alam dan pusat penelitian bagi mahasiswa.
"Ini wacana kita ke depan, karena di Marambuang, Nagari Baringin, juga ditemukan lokasi tumbuhnya raflesia jenis tuan mudae sebanyak puluhan knop," katanya.
Dengan begitu, katanya, tumbuhan langka itu akan terjaga dengan baik, sedangkan lokasi itu akan dikunjungi wisatawan atau mahasiswa yang akan melakukan penelitian.
Ia mengatakan aktivitas kunjungan mereka ke tempat raflesia mekar akan menambah pendapatan masyarakat sekitar.
"Ini target kita ke depan karena lokasi tumbuhnya raflesia sangat banyak di Nagari Baringin," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018