Jambi (Antaranews Jambi) - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi menyebutkan penjualan dari hasil produksi tambang batu bara di provinsi ini mencapai 4,4 juta ton selama periode semester pertama tahun 2018.
    
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Pengusahaan Minerba pada Dinas ESDM Provinsi Jambi, Novaizal di Jambi, Selasa, mengatakan dari hasil penjualan batu bara tersebut sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
    
"Dari total penjualan selama periode tersebut, diantaranya sebanyak 3,4 juta untuk memenuhi kebutuhan domestik seperti untuk bahan bakar pembangkit listrik dan perusahaan semen," katanya.
    
Sedangkan penjualan produksi batu bara untuk kebutuhan pasar ekspor pada periode yang sama sebesar satu juta ton dengan tujuan ke berbagai negara, yakni Tiongkok, Vietnam dan India.
    
Secara total kata dia, produksi batu bara di sejumlah daerah penghasil mencapai 4,5 juta ton. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya mencapai 3,6 juta ton.
    
Adapun yang menjadi daerah penghasil produksi tambang fosil tersebut kata dia, adalah Kabupaten Sarolangun yang terdapat 13 perusahaan dan Kabupaten Bungo sebanyak enam perusahaan.
    
Sementara saat ini untuk harga batubara acuan (HBA) mencapai 100,89 Dollar AS per ton atau tergantung kualitas sulfur dan ash fusion temperature.
    
Sebelumnya pemerintah setempat menyatakan potensi batu bara di Provinsi Jambi mencapai 1,52 matrik ton (mt) yang diketahui berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi.
    
Potensi batu bara tersebut diketahui berdasarkan penyelidikan tersebut dengan tingkat kepercayaannya 60 persen.
    
Sedangkan untuk yang lebih tinggi tingkat kepercayaannya masuk dalam kategori cadangan. Yang kemudian diketahui cadangan batu bara di Jambi yang terkira dan terbukti adalah sebanyak 800 juta metrik ton.***

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018