Jambi,  (Antaranews Jambi) - Pengunjung yang datang pada Festival Ngundoh Duku 2019 di Lubuk Penyengat Desa Baru Barat Kecamatan Muarosebo Kabupaten Muarojambi diperbolehkan makan duku sepuasnya di lokasi kegiatan khas itu yang berlangsung Sabtu dan Minggu.

"Pengunjung dipersilakan makan duku sepuasnya di lokasi festival, hal itu kekhasan dari festival ngundok duku atau memetik duku ini," kata Ketua Panitia Pelaksana Festival Ngundoh Duku 2019 Sukir di Jambi, Sabtu.

Kegiatan festival yang digelar pada musim panen duku di Desa Bary Maro Sebo tersebut merupakan yang pertama kali digelar. Tujuannya untuk memperkenalkan potensi duku dari desa itu kepada masyarakat khususnya wisatawan.

Lokasi desa itu berdekatan atau di jalur jalan menuju obyek wisata Candi Muaro Jambi yang juga menjadi kawasan tanaman duku yang saat ini tengah berbuah.
Pengunjung tengah mengikuti sesi makan duku sepuasnya pada Festival Ngundoh Duku di Lubuk Penyengat Desa Baru Barat Kecamatan Muaro Sebo Kabupaten Muarojambi, Sabtu. (Dok Sukir/HO/Antaranews Jambi)


Kegiatan yang dimotori oleh Komunitas Muaro Dano tersebut menurut Sukir untuk memberikan kesempatan pula kepada warga setempat untuk menjual duku hasil pohon mereka kepada pengunjung.  Sehingga memberikan nilai tambah ekonomi dan juga mendukung program desa wisata tersebut.

Selain menyuguhkan paket makan duku sepuasnya, kegiatan yang berlangsung di akhir pekan ini juga menyuguhkan atraksi manjat duku, atraksi memungut duku yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Selain itu, kata Sukir juga disuguhkan atraksi kesenian tradisional khas daerah itu, sajian manakan tradisional warga setempat serta oleh-oleh dan cenderamata bagi pengunjung. Pengunjung juga berkesempatan untuk melihat dan mencoba menganyam tikar bersama ibu-ibu pengrajin di sana.

"Daerah kami memiliki banyak pohon duku, dan kini sedang berbuah. Sehingga kita coba padukan menjadi potensi untuk mendukung program pariwisata," katanya.

Khusus untuk sajian makan duku sepuasnya, pengunjung disuguhi tumpukan duku yang mana pengunjung tinggal mengambil dan memakannya di lokasi itu. Setiap pengunjung dipungut pendaftaran Rp15.000 per orang sudah termasuk kegiaan atraksi manjat dan memungut duku.

"Bila ada pengunjung ingin memanjat dan memetik duku, kita bantu dan fasilitasi oleh tim pendamping di lokasi,"  kata Sukir.
Atraksi kesenian tradisional khas daerah yang berbau mistis pada Festival Ngundoh Duku di Lubuk Penyengat Desa Baru Barat Kecamatan Muarosebo Kabupaten Muarojambi, Sabtu. (Dok Sukir/HO/Antaranews Jambi)

Pada Sabtu (26/1) kegiatan itu telah dimulai, namun menurut Sukir diharapkan pada hari kedua pengunjung lebih banyak lagi yang hadir dan datang.

Kawasan Kecamatan Maro Sebo merupakan kawasan dengan sejumlah desa wisata yang memanfaatkan lokasi unik di kawasan Candi Muarojambi dan aliran Sungai Batanghari dan anak sungainya. Salah satu penggeraknya adalah Komunitas Muaro Dano yang dimotori oleh anak-anak muda kreatif setempat yang mengangkat dan mengenbangkan potensi wisata di kawasan itu.***1***
Pengunjung Festival Ngundoh Duku pada hari pertama, Sabtu. (Dok Sukir/HO/Antaranews Jambi)




 

Pewarta: Antara

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019