Sejumlah guru sejarah di Jambi mengusulkan agar pemerintah baik pusat dan daerah memfasilitasi penyusunan dan penulisan buku-buku sejarah perjuangan di wilayah Jambi untuk bahan ajaran muatan lokal.

"Saat ini sangat sedikit bahan bacaan sejarah perjuangan Jambi, sehingga referensi untuk pelajaran muatan lokal terbatas," kata salah seorang guru sejarah pada seminar penelitian dan pengkajian gelar daerah untuk Raden Mattaher pahlawan nasional di Griya Mayang Kota Jambi.

Ia menyebutkan, minat para pelajar untuk mengetahui dan mempelajari sejarah lokal Jambi cukup besar, namun belum banyak buku sejarah Jambi yang dicetak.

Padahal menurut diacukup banyak penggalan-penggalan sejarah perjuangan rakyat Jambi, namun belum terurai dalam bentuk bahan bacaan atau buku.

"Cerita sejarah itu ada terpenggal-penggal, belum dibukukan. Bila itu menjadi bahan bacaan jelas akan mendukung pelajaran mulok di sekolah," katanya.

Sementara itu Anastasia Wiwik Swastiwi dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri mengakui masih banyak bahan dan catatan sejarah Jambi yang belum dibukukan.

"Ya memang masih banyak data dan catatan sejarah di Jambi yang belum dibukukan. Tapi kami mencoba untuk menulisnya dalam bentuk paper maupun booklet. Kita awali dari sana, dan mudah-mudahan ke depan banyak sejarah Jambi yang dibukukan," kata Wiwik.

Hal itu kata dia sangat penting untuk menerangkan sejarah kepada generasi muda, salah satunya melalui pelajaran muatan lokal di sekolah, sehingga para siswa mengenal dan tahu sejarah dan tokoh-tokoh sejarah di daerahnya secara lengkap.

"Tapi itu mungkin tidak mudah, butuh proses.  Namun sedikit demi sedikit kita mulai membukukannya dalam berbagai media," kata Wiwik menambahkan.***


 

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019