Pemerintah Kota Jambi menyiasati kekurangan formasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan memanfaatkan komputerisasi dan menambah tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT).
"Untuk saat ini formasi PNS kita sangat tidak sesuai dengan kebutuhan, cara kita menyiasati hal itu dengan memanfaatkan tekonologi komputerisasi dan menambah tenaga PTT," kata Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha di Jambi, Jum'at.
Selain itu, menurut Syarif Fasha kuota penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di kota itu juga tidak sesuai dengan kebutuhan PNS di pemerintah kota itu. Begitu pula dengan jumlah PNS yang memasuki usia pensiun tidak sesuai dengan jumlah penerimaan CPNS, namun pemerintah kota tetap menerima berapapun kuota penerimaan CPNS yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Sementara itu, terkait penerimaan CPNS tahun 2019 ini, Pemerintah Kota Jambi mengaku belum mendapatkan perintah atau surat terakit penerimaan CPNS. Namun pemerintah kota itu telah mengusulkan formasi penerimaan CPNS tahun 2019 ke Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
"Ada 240 formasi penerimaan CPNS yang telah kita usulkan ke Kemenpan RB," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Jambi Liana Andriani.
Liana mengatakan sebenarnya pemerintah kota mengusulkan lebih dari 240 formasi tersebut, namun Kemenpan RB hanya menyetujui kuota penerimaan CPNS berdasarkan jumlah PNS yang memasuki usia pensiun ditahun ini. Sebelumnya pemerintah kota itu telah mengusulkan formasi penerimaan CPNS berdasarkan jumlah PNS yang memasuki usia pensiun hingga tiga tahun kedepan. Hingga tiga tahun kedepan, BKPSDM kota itu memperkirakan sekitar 1.500-an PNS di kota itu memasuki masa pensiun.
Untuk penerimaan P3K di kota itu didominasi oleh tenaga pendidikan, kesehatan dan tenaga penyuluh. Sementara itu, untuk formasi CPNS yang diusulkan oleh pemerintah kota itu berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja yang dibutuhkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"Untuk saat ini formasi PNS kita sangat tidak sesuai dengan kebutuhan, cara kita menyiasati hal itu dengan memanfaatkan tekonologi komputerisasi dan menambah tenaga PTT," kata Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha di Jambi, Jum'at.
Selain itu, menurut Syarif Fasha kuota penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di kota itu juga tidak sesuai dengan kebutuhan PNS di pemerintah kota itu. Begitu pula dengan jumlah PNS yang memasuki usia pensiun tidak sesuai dengan jumlah penerimaan CPNS, namun pemerintah kota tetap menerima berapapun kuota penerimaan CPNS yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Sementara itu, terkait penerimaan CPNS tahun 2019 ini, Pemerintah Kota Jambi mengaku belum mendapatkan perintah atau surat terakit penerimaan CPNS. Namun pemerintah kota itu telah mengusulkan formasi penerimaan CPNS tahun 2019 ke Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
"Ada 240 formasi penerimaan CPNS yang telah kita usulkan ke Kemenpan RB," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Jambi Liana Andriani.
Liana mengatakan sebenarnya pemerintah kota mengusulkan lebih dari 240 formasi tersebut, namun Kemenpan RB hanya menyetujui kuota penerimaan CPNS berdasarkan jumlah PNS yang memasuki usia pensiun ditahun ini. Sebelumnya pemerintah kota itu telah mengusulkan formasi penerimaan CPNS berdasarkan jumlah PNS yang memasuki usia pensiun hingga tiga tahun kedepan. Hingga tiga tahun kedepan, BKPSDM kota itu memperkirakan sekitar 1.500-an PNS di kota itu memasuki masa pensiun.
Untuk penerimaan P3K di kota itu didominasi oleh tenaga pendidikan, kesehatan dan tenaga penyuluh. Sementara itu, untuk formasi CPNS yang diusulkan oleh pemerintah kota itu berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja yang dibutuhkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019