Ormas Mathla’ul Anwar yang kini memiliki pengurus wilayah di 30 provinsi serta ribuan madrasah di seluruh Indonesia menyambut baik terpilihnya Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
"Kami menyambut baik dan mendukung serta siap membantu menyukseskan program Menteri Agama dalammembangun keharmonisan ummat dan memberantas radikalisme," kata Ketua Majelis Amanah Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) KH Irsjad Djuwaeli dalam rilis ormas itu yang diterima Antara di Jambi, Kamis.
Ketua Majelis Amanah PBMA mengemukakan keterangan tersebut kepada wartawan sehubungan dilantiknya para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019.
Salah satu tokoh nasional yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri adalah Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, yakni menjadi Menteri Agama RI.
KH Irsjad lebih lanjut mengemukakan, keluarga besar Mathla’ul Anwar merasa bersyukur dan bangga atas terpilihnya Jenderal Fachrul Razi sebagai Menteri Agama, terutama karena mantan Wakil Panglima TNI itu adalah salah satu pengurus Mathla'ul Anwar, yakni sebagai anggota Majelis Amanah PBMA.
Mathla’ul Anwar, menurut Ketua Majelis Amanah PBMA juga menghimbau semua komponen bangsa agar memberi kesempatan dankepercayaan kepada semua menteri untuk bekerja sebaik-baiknya, karena mereka bekerja untuk negara dan masyarakat Indonesia serta bukan untuk Ormas atau Partai Politik.
Ia juga menyatakan, Mathla'ul Anwar yang didirikan pada 1916 di Menes, Pandeglang Banten itu selalu siap bekerjasama dengan Pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mathla’ul Anwar yang didirikan lebih dari satu abad yang lalu oleh KH Mas Abdurrahman bin Jamal al-Janakawi bersama beberapa ulama di Pandeglang itu adalah Ormas yang independen serta tidak bernaung dibawah partai politik tertentu.
Ormas Islam yang sejak 2010 dipimpin oleh Ketua Umum KH Ahmad Sadeli Karim itu telah banyak berkiprahmencerdaskan kehidupan bangsa dalam tiga bidang program yaitu pendidikan, dakwah, dan Sosialmelalui ribuan satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ketua Majelis Amanah PBMA juga mengemukakan, Mathla’ul Anwar adalah Ormas Islam yang toleran, moderat, menolak radikalisme dan terorisme serta terus memberikan pendidikan dan pencerahan kepada masyarakatmengenai bahayanya paham radikal ekstrem.
Ia menambahkan, Ormas yang kini memiliki 63 perguruan dan ribuan madrasah di seluruh Indonesia serta satu perguruan tinggi itu senantiasa mengedepankan Islam Rahmatan lil ‘Aalamin (memberi rahmat bagi sekalian alam) dan ajaran Ahlus-Sunnah wal Jama’ah untuk membangun keharmonisan kehidupan.
Mathla’ul Anwar juga menjalankan sembilan prinsip organisasi, yaitu berpegang teguh kepada Quran dan Sunnah, bersatu dalam aqidah, berjamaah dalam ibadah, tolerandalam khilafiyah, tegas terhadap bid’ah, berorientasi kepada kemaslahatan ummat, piawai dalam siyasah, bersama Pemerintah membangun masyarakat, dan berjuang di jalan Allah SWT.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"Kami menyambut baik dan mendukung serta siap membantu menyukseskan program Menteri Agama dalammembangun keharmonisan ummat dan memberantas radikalisme," kata Ketua Majelis Amanah Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) KH Irsjad Djuwaeli dalam rilis ormas itu yang diterima Antara di Jambi, Kamis.
Ketua Majelis Amanah PBMA mengemukakan keterangan tersebut kepada wartawan sehubungan dilantiknya para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019.
Salah satu tokoh nasional yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri adalah Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, yakni menjadi Menteri Agama RI.
KH Irsjad lebih lanjut mengemukakan, keluarga besar Mathla’ul Anwar merasa bersyukur dan bangga atas terpilihnya Jenderal Fachrul Razi sebagai Menteri Agama, terutama karena mantan Wakil Panglima TNI itu adalah salah satu pengurus Mathla'ul Anwar, yakni sebagai anggota Majelis Amanah PBMA.
Mathla’ul Anwar, menurut Ketua Majelis Amanah PBMA juga menghimbau semua komponen bangsa agar memberi kesempatan dankepercayaan kepada semua menteri untuk bekerja sebaik-baiknya, karena mereka bekerja untuk negara dan masyarakat Indonesia serta bukan untuk Ormas atau Partai Politik.
Ia juga menyatakan, Mathla'ul Anwar yang didirikan pada 1916 di Menes, Pandeglang Banten itu selalu siap bekerjasama dengan Pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mathla’ul Anwar yang didirikan lebih dari satu abad yang lalu oleh KH Mas Abdurrahman bin Jamal al-Janakawi bersama beberapa ulama di Pandeglang itu adalah Ormas yang independen serta tidak bernaung dibawah partai politik tertentu.
Ormas Islam yang sejak 2010 dipimpin oleh Ketua Umum KH Ahmad Sadeli Karim itu telah banyak berkiprahmencerdaskan kehidupan bangsa dalam tiga bidang program yaitu pendidikan, dakwah, dan Sosialmelalui ribuan satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ketua Majelis Amanah PBMA juga mengemukakan, Mathla’ul Anwar adalah Ormas Islam yang toleran, moderat, menolak radikalisme dan terorisme serta terus memberikan pendidikan dan pencerahan kepada masyarakatmengenai bahayanya paham radikal ekstrem.
Ia menambahkan, Ormas yang kini memiliki 63 perguruan dan ribuan madrasah di seluruh Indonesia serta satu perguruan tinggi itu senantiasa mengedepankan Islam Rahmatan lil ‘Aalamin (memberi rahmat bagi sekalian alam) dan ajaran Ahlus-Sunnah wal Jama’ah untuk membangun keharmonisan kehidupan.
Mathla’ul Anwar juga menjalankan sembilan prinsip organisasi, yaitu berpegang teguh kepada Quran dan Sunnah, bersatu dalam aqidah, berjamaah dalam ibadah, tolerandalam khilafiyah, tegas terhadap bid’ah, berorientasi kepada kemaslahatan ummat, piawai dalam siyasah, bersama Pemerintah membangun masyarakat, dan berjuang di jalan Allah SWT.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019