Sektor pertanian menjadi prioritas utama negara ditengah pandemi COVID-19, selain bidang kesehatan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyerukan Pertanian adalah harapan dan tulang punggung di tengah bagi pemerintah dalam menangani penyebaran wabah itu.

Mentan SYL juga mengemukakan bahwa pertanian harus tetap produktif agar ketersediaan pangan tetap terjaga bagi penduduk Indonesia.

Semangat produktif di tengah COVID-19 ini tampak pada Komando Strategis Pembangunan Pertanian (kostratani) dimana saat hampir setiap orang beraktivitas di luar rumah, petani dan penyuluh tetap semangat untuk panen di tengah penyebaran wabah covid-19 ini agar ketersediaan pangan bagi negeri tetap terjaga.

 Gerakan Kostratani yang berpusat di kecamatan ini menurut Kepala Badan  Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi,  mempunyai peran sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian dan ekspor berbasis IT (Informasi Teknologi).

“Kostratani ini ibarat menu lengkap, dari hulu hingga hilir pertanian bahkan sampai makanan ada di meja makan tidak lepas dari peran Kostratani. Apalagi di saat COVID-19 seperti ini, peran Kostratani menjadi meningkat dalam menyediakan stok pangan," ungkap Dedi.

Geliat semangat ini ditunjukkan oleh petani dan penyuluh di pesisir Sumatera yaitu provinsi Sumatera Barat Khususnya di Kabupaten Pesisir Selatan tepatnya di Kecamatan IV Jurai.

Beberapa desa pada kecamatan ini sudah panen dibulan April ini dengan total wilayah panen 600 ha dengan varietas padi yang ditanam adalah varietas lokal cantik manis.

Walaupun variatas lokal produktivitas padi ini bisa mencapai 5,6 ton /ha.

Koordinator penyuluh pertanian di kostratani IV Jurai,  Erna Yenti langsung turun ke Lapangan untuk melakukan dan mendampingi petani binaannya dalam panen raya ini.

Ini bukti dari semangat penyuluh pertanian tidak surut walupun ditengah COVID-19 dan teriknya matahari Pesisir Selatan pulau Sumatera.

Adapun panen yang melimpah ini merupakan hasil dari sinergi dengan petani dalam menerapkan teknologi budidaya jajar legowo dan pemupukan yang berimbang. Pemupukan yang dilakukan menggunakan pupuk Urea/ZA, SP 36, dan KCL serta pupuk organik.

Sentuhan Teknologi Pertanian juga diaplikasikan saat panen yakni dengan menggunakan combine harvester. Erna Yenti mengungkapkan pemanenan dengan menggunakan Alsintan combine harvester proses panen akan lebih cepat, efisiensi tinggi, dan susut akibat panen juga berkurang.

Yang lebih pentingnya lagi mencegah penularan virus COVID-19 di tengah pandemi ini, karena hanya membutuhkan satu operator untuk luasan pemanenan.

Sedangkan sisa sisa jerami saat panen dapat dijadikan sebagai pupuk organik pada musim tanam berikutnya.
Panen raya yang melimpah ini menurut Erna Yenti dapat memasok beras untuk 3 bulan ke depan.
Senada dengan yang diungkapkan Mentan SYL, “Penggunaan Alsintan diharapkan mampu meningkatkan produksi.

Kepala Badan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan Saat ini Kementerian Pertanian bertransformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern dan Era Industri 4.0, ciri ciri pertanian modern terlihat dari pelaku usaha pertanian dalam penggunaan teknologi informasi, internet dan juga penggunaan alat dan mesin pertanian.

"Oleh karena itu, pengoperasian alsintan dalam panen raya padi merupakan hal yang mutlak," tegas Dedi.

 

Pewarta: Syarif Abdullah - Budi Riajaya

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020