Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) memiliki Bank Jaringan Riset yang dapat digunakan untuk menyimpan tulang kranium atau tempurung kepala dari pasien rumah sakit.
"Pada operasi semacam ini, dokter biasanya menyimpan kranium dalam perut si pasien sampai nanti pada operasi kedua yaitu setelah operasi pertama sukses dan pasien dinyatakan sembuh," ujar Basril dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Pemkab Landak-Batan perbaiki kualitas padi lokal
Jika disimpan di perut pasien, maka harus melakukan dua operasi pada dua tempat yang berbeda yakni di kepala dan perut pasien. Kondisi itu tentunya lebih berisiko dan biaya operasi menjadi lebih mahal.
Melalui teknologi preservasi di Bank Jaringan Riset Batan, maka tulang kranium tidak perlu disimpan di dalam perut pasien, tetapi bisa disimpan dengan cara dibekukan dan disterilkan dengan radiasi. Ini merupakan solusi dengan pemanfaatan teknologi nuklir khususnya di bidang kesehatan.
Fasilitas penyimpanan tulang kranium itu memiliki kapasitas 250 bagian tulang dan merupakan satu-satunya di Indonesia.
Hingga saat ini, ada 50 rumah sakit di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) telah menggunakan teknologi dan fasilitas bank jaringan BATAN.
"Kami memberikan layanan penyimpanan tulang kranium selama 24 jam, jadi kapan saja dibutuhkan sudah siap," tutur Basril.
Baca juga: Radiasi sinar gamma untuk mudahkan pengembangan vaksin
Sebelum berkembang menjadi tempat penyimpanan tulang kranium pasien rumah sakit, Bank Jaringan Riset Batan awalnya dimanfaatkan untuk mengembangkan amnion liofilisasi steril radiasi yang dapat digunakan sebagai pembalut luka.
Amnion merupakan membran yang terdapat pada selaput ketuban atau plasenta bayi yang efektif untuk mempercepat penyembuhan luka bakar, luka terbuka, dan luka akibat bedah caesar.
Untuk mendapatkan jasa penyimpanan tulang kranium, rumah sakit dapat membawa tulang kranium menggunakan tempat cool box ke PAIR Batan.
Setelah tulang kranium diterima dan dicatat oleh pihak PAIR Batan, tulang diproses dan disterilkan dengan iradiasi gamma.
Selanjutnya, tulang disimpan di dalam deep freezer yang bersuhu minus 80 derajat Celsius sampai tulang tersebut diminta kembali oleh pihak rumah sakit.
Rumah sakit yang berada di luar Pulau Jawa tentunya membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama untuk mencapai fasilitas penyimpanan tulang krainum milik Batan.
Untuk itu, Basril berharap ada rumah sakit yang berminat melakukan pemrosesan dan penyimpanan tulang kranium agar lebih efektif. Batan siap bekerjasama dengan pihak rumah sakit untuk sterilisasi tulang kranium menggunakan radiasi gamma.
Baca juga: Tingkatkan kekebalan tubuh dengan vaksin
Baca juga: BATAN punya fasilitas uji praklinis untuk diagnosis dan terapi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020