Sejak Bulan Januari 2020 ada empat warga Kabupaten Batanghari yang meninggal karena tenggelam di Sungai Batanghari.
“Sejak Januari tahun 2020 ini ada empat orang yang meninggal karena tenggelam di Sungai Batanghari, jumlah tersebut menurun jika di bandingkan dengan tahun 2019,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batanghari Samral Lubis di Batanghari, Kamis.
Sementara pada tahun 2019 lalu, ada 9 orang warga Batanghari yang meninggal karena tenggelam di Sungai Batanghari.
BPBD Batanghari menghimbau agar masyarakat maupun pendatang untuk berhati hati jika melakukan aktivitas di Sungai Batanghari maupun di bantaran sungai. Terutama masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran Sungai Batanghari.
Hal itu dikarenakan Sungai Batanghari tersebut menyimpan misteri tersendiri. Dimana jika di lihat dari permukaan, Sungai Batanghari terlihat tenang. Namun, arus di dalam Sungai Batanghari sangat deras.
“Masyarakat harus waspada dan hati-hati, Sungai Batanghari itu permukaannya saja yang terlihat tenang, tetapi di dalam arusnya sangat deras,” kata Samral Lubis.
Secara teknis tidak ada kendala dalam proses pencarian orang tenggelam di Sungai Batanghari. Namun, kondisi air Sungai Batanghari yang keruh cukup mempersulit petugas melakukan pencarian korban tenggelam.
Dijelaskan Samral, saat melakukan pencarian korban tenggelam petugas menggunakan peralatan seadanya. Yakni menggunakan perahu karet dan motor air untuk melakukan penyusuran di atas permukaan sungai.
“Air yang keruh mempersulit jarak pandang saat melakukan penyelaman sementara penyelaman dilakukan secara manual,” kata Samral Lubis.
Selain itu banyaknya ranting pohon yang berada di dasar sungai juga menjadi kendala saat melakukan pencarian. Pasalnya jasad korban tenggelam kerap tersangkut di ranting ranting pohon yang berada di dasar sungai.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020