Jambi (ANTARA) - Basarnas Jambi menutup operasi pencarian terhadap Faldan (10) yang tenggelam di Sungai Batanghari tepatnya di Desa Pagar Puding, Kabupaten Tebo yang sudah dilakukan selama tujuh hari dan sampai saat ini korban yang tenggelam saat bermain bersama temannya itu belum ditemukan.
Kepala Sub Seksi Operasi Basarnas Jambi, Kornelis melalui keterangan resminya yang diterima di Jambi, Rabu mengatakan, setelah habis masa pencarian pada hari ketujuh, Pos SAR Bungo Beserta Tim SAR Gabungan belum juga berhasil menemukan korban seorang pelajar yang tenggelam di Sungai Batanghari, Desa Pagar Puding Penyebrangan Pelayangan, Kabupaten Tebo.
Tim Basarnas sudah bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Operasi SAR apabila sampai hari ketujuh tidak membuahkan hasil dan tidak ada tanda-tanda korban ditemukan maka secara resmi operasi SAR dinyatakan ditutup.
"Setelah dilakukan koordinasi dan musyawarah dengan keluarga korban serta unsur yang terlibat, pencarian kita tutup Pada Selasa (29/9) pukul 18.00 WIB," kata Kornelis.
Basarnas sudah berupaya melakukan pencarian maksimal, yakni pencarian dilaksanakan sampai sejauh 42 kilometer dan secara maksimal dengan semua unsur SAR Gabungan tetapi sampai hari ke tujuh belum juga membuahkan hasil.
Sebelumnya dikabarkan korban tenggelam bernama Faldan (10) seorang pelajar yang tinggal di Desa Pagar Puding Kabupaten Tebo. Kejadian tenggelamnya korban pada Rabu 23 September lalu sekitar pukul 15.10 WIB, saat itu korban bermain di sungai lalu terbawa arus dan tenggelam.
Pada Pukul 16.00 WIB, Kabid BPBD Kabupaten Tebo, Anton melaporkan ke Basarnas Jambi dan Pukul 16.20 WIB, tim bergerak menuju lokasi dan tim turun terdiri atas unsur SAR gabungan terdiri dari Basarnas Pos SAR Bungo, Polsek Serai Serumpun, BPBD Tebo, Babinsa Serai Serumpun, dan masyarakat sekitar.
Setelah operasi SAR ditutup secara teknis, Basarnas Jambi tetap akan melakukan pemantauan oleh tim dan apabila ditemukan tanda tanda keberadaan korban ada kemungkinan operasi pencarian akan dibuka kembali.