Sepeda-sepeda sewaan di kawasan Perumnas dan Tugu Keris Kota Jambi disemprot cairan disinfektan terlebih dahulu sebelum dipakai para penyewanya.
"Saya tetap menyemprot dengan disinfrktan buatan sendiri, setelah sepeda itu dipakai oleh penyewa. Sehingga pengguna penyewa lainnya cukup aman," kata Ajo (52) salah seorang pelaku usaha persewaan sepeda di Perumnas Kota Baru, Jumat.
Menurut dia, pada masa pandemi ini gairah usaha persewaan sepeda meningkat. Penyewa mengalami peningkatan signifikan terutama untuk sore hari, atau akhir pekan dimana banyak warga yang bersepeda di kawasan itu.
"Saya mulai pajang sepeda dari sehabis sholat subuh sampai menjelang magrib untuk penyewaan sepeda gowes," katanya.
Olahraga bersepeda yang telah menjadi trend di ibu kota Jakarta juga merambah Kota Jambi. Selain untuk gaya hidup sehat dan berolahraga, bersepeda juga bisa membantu meningkatkan sistem imun dengan aktivitas gerakan tubuh saat bersepeda.
Tarif sewa sepeda di lapak usaha persewaanyang dikelola Ajo bervariasi, sesuai dengan jenis dan kondisi sepedanya mulai dari Rp10.000-Rp15.000 per jamnya. Sepeda yang disewakan Pak Ajo juga bermacam-macam jenis dari sepeda lipat, sepeda gunung, sepeda tendem.
Bahkan untuk menyambut animo bersepeda ya begitu pesat, para pengelola usaha persewaan sepeda melakukan peremajaan sepedanya dengan bentuk, jenis dan varian terbaru untuk menarik minat pengguna atau penyewa.
"Kurang lebih 15 tahun saya membuka usaha sepeda gowes ini, dan resiko yang saya hadapi bermacam-macam pula," katanya.
Banyak pengalaman yang dipetik dari persewaan itu terutama dalam menyikapi para pelanggannya.
"Terkadang penyewa yang memutuskan rantai sepeda, sampai pernah sepeda gowes yang saya sewakan di bawa kabur penyewa. Tapi itu sekarang sudah diantisipasi, dan cukup lancar," katanya.
Akhir pekan saat para pegawai kantor dan anak-anak sekolah yang libur, menikmati bermain sepeda di pagi ataupun di sore hari.
"Harapan saya kedepan perintah Kota Jambi untuk menyediakan jalan untuk para pesepeda gowes ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"Saya tetap menyemprot dengan disinfrktan buatan sendiri, setelah sepeda itu dipakai oleh penyewa. Sehingga pengguna penyewa lainnya cukup aman," kata Ajo (52) salah seorang pelaku usaha persewaan sepeda di Perumnas Kota Baru, Jumat.
Menurut dia, pada masa pandemi ini gairah usaha persewaan sepeda meningkat. Penyewa mengalami peningkatan signifikan terutama untuk sore hari, atau akhir pekan dimana banyak warga yang bersepeda di kawasan itu.
"Saya mulai pajang sepeda dari sehabis sholat subuh sampai menjelang magrib untuk penyewaan sepeda gowes," katanya.
Olahraga bersepeda yang telah menjadi trend di ibu kota Jakarta juga merambah Kota Jambi. Selain untuk gaya hidup sehat dan berolahraga, bersepeda juga bisa membantu meningkatkan sistem imun dengan aktivitas gerakan tubuh saat bersepeda.
Tarif sewa sepeda di lapak usaha persewaanyang dikelola Ajo bervariasi, sesuai dengan jenis dan kondisi sepedanya mulai dari Rp10.000-Rp15.000 per jamnya. Sepeda yang disewakan Pak Ajo juga bermacam-macam jenis dari sepeda lipat, sepeda gunung, sepeda tendem.
Bahkan untuk menyambut animo bersepeda ya begitu pesat, para pengelola usaha persewaan sepeda melakukan peremajaan sepedanya dengan bentuk, jenis dan varian terbaru untuk menarik minat pengguna atau penyewa.
"Kurang lebih 15 tahun saya membuka usaha sepeda gowes ini, dan resiko yang saya hadapi bermacam-macam pula," katanya.
Banyak pengalaman yang dipetik dari persewaan itu terutama dalam menyikapi para pelanggannya.
"Terkadang penyewa yang memutuskan rantai sepeda, sampai pernah sepeda gowes yang saya sewakan di bawa kabur penyewa. Tapi itu sekarang sudah diantisipasi, dan cukup lancar," katanya.
Akhir pekan saat para pegawai kantor dan anak-anak sekolah yang libur, menikmati bermain sepeda di pagi ataupun di sore hari.
"Harapan saya kedepan perintah Kota Jambi untuk menyediakan jalan untuk para pesepeda gowes ini," katanya.
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020