Sebanyak 5.976 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas pengamanan TPS di Kabupaten Batanghari menjalani "rapid test" (uji cepat) untuk memastikan kesehatannya sebelum bertugas pada 9 Desember 2020 mendatang.
"Uji cepat atau rapid tes terhadap anggota KPPS dan PAM TPS sudah mulai dilaksanakan, dari tanggal 16 sampai 22 November," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Batanghari Elvie Yennie di Batanghari, Provinsi Jambi, Rabu.
Uji cepat terhadap anggota KPPS tersebut sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah. Selain itu untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, bahwa petugas dan pelaksana pilkada dalam kondisi baik dan sehat.
Uji cepat terhadap anggota KPPS di Kabupaten Batanghari tersebut dilaksanakan di 18 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di delapan kecamatan di daerah itu.
Dijelaskan dr Elvie Yennie, pelaksanaan rapid tes di Puskesmas tersebut untuk menghindari kerumunan. Setiap anggota KPPS melakukan rapid tes ke Puskesmas terdekat. Selain itu, anggota KPPS di suatu desa dan kelurahan di beri jadwal, sehingga pelaksanaan rapid tes tidak dilakukan secara serentak, namun dilakukan secara bertahap dan bergelombang.
"Anggota KPPS dan petugas PAM TPS itu jumlahnya ribuan, jika 'rapid test' dilakukan serentak maka berpotensi menimbulkan kerumunan," kata Elvie Yennie.
Di Kabupaten Batanghari terdapat 5.976 anggota KPPS dan petugas pengamanan TPS, dengan rincian 4.648 anggota KPPS yang bertugas di 664 TPS yang tersebar di 124 desa dan kelurahan di Kabupaten Batanghari dan 1.328 orang petugas pengamanan TPS.
Hasil uji cepat anggota KPPS dan petugas pengamanan TPS tersebut langsung dilaporkan secara berkala kepada KPU Kabupaten Batanghari. Bagi anggota KPPS dan petugas pengamanan TPS yang hasil uji cepatnya reaktif akan menjalani isolasi dan pemeriksaan tahap selanjutnya.
"Anggota KPPS dan PAM TPS yang hasil rapid testnya reaktif akan di ganti oleh KPU, jika reaktif mereka tidak dapat menjalankan tugas karena harus menjalani isolasi," kata Elvie Yennie.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"Uji cepat atau rapid tes terhadap anggota KPPS dan PAM TPS sudah mulai dilaksanakan, dari tanggal 16 sampai 22 November," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Batanghari Elvie Yennie di Batanghari, Provinsi Jambi, Rabu.
Uji cepat terhadap anggota KPPS tersebut sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah. Selain itu untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, bahwa petugas dan pelaksana pilkada dalam kondisi baik dan sehat.
Uji cepat terhadap anggota KPPS di Kabupaten Batanghari tersebut dilaksanakan di 18 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di delapan kecamatan di daerah itu.
Dijelaskan dr Elvie Yennie, pelaksanaan rapid tes di Puskesmas tersebut untuk menghindari kerumunan. Setiap anggota KPPS melakukan rapid tes ke Puskesmas terdekat. Selain itu, anggota KPPS di suatu desa dan kelurahan di beri jadwal, sehingga pelaksanaan rapid tes tidak dilakukan secara serentak, namun dilakukan secara bertahap dan bergelombang.
"Anggota KPPS dan petugas PAM TPS itu jumlahnya ribuan, jika 'rapid test' dilakukan serentak maka berpotensi menimbulkan kerumunan," kata Elvie Yennie.
Di Kabupaten Batanghari terdapat 5.976 anggota KPPS dan petugas pengamanan TPS, dengan rincian 4.648 anggota KPPS yang bertugas di 664 TPS yang tersebar di 124 desa dan kelurahan di Kabupaten Batanghari dan 1.328 orang petugas pengamanan TPS.
Hasil uji cepat anggota KPPS dan petugas pengamanan TPS tersebut langsung dilaporkan secara berkala kepada KPU Kabupaten Batanghari. Bagi anggota KPPS dan petugas pengamanan TPS yang hasil uji cepatnya reaktif akan menjalani isolasi dan pemeriksaan tahap selanjutnya.
"Anggota KPPS dan PAM TPS yang hasil rapid testnya reaktif akan di ganti oleh KPU, jika reaktif mereka tidak dapat menjalankan tugas karena harus menjalani isolasi," kata Elvie Yennie.
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020