Wali Kota Jamb Syarif Fasha melakukan pemantapan pelaksanaan pemilihan Gubernur Jambi di Kota Jambi dengan melakukan rapat bersama lembaga terkait.

"Angka partisipasi pemilih pada pilkada tahun ini berpotensi menurun karena pandemi COVID-19, maka dari itu imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat harus dilakukan," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Rabu.

Di Kota Jambi terdapat 1.334 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Syarif Fasha meminta agar Gugus Tugas COVID-19 Kota Jambi dapat melakukan verifikasi dan monitoring ke TPS tersebut sebelum pemungutan suara dilakukan. Tujuannya untuk memastikan penerapan protokol kesehatan COVID-19 diterapkan dengan baik.

Sehingga masyarakat tidak lagi was-was untuk datang ke TPS, serta memberikan rasa aman kepada masyarakat saat menyalurkan hak suaranya.

"Jangan sampai gelaran pilkada ini menjadi kluster baru penularan COVID-19," kata Syarif Fasha.

Selain itu, Syarif Fasha turut membahas terkait dengan potensi pelanggaran pilkada, seperti politik uang dan keterlibatan ASN dalam politik praktis. Fasha menegaskan akan memproses secara hukum terhadap oknum yang terlibat dalam politik uang dan ASN yang terlibat dalam politik praktis.

"ASN memiliki pilihan masing masing terhadap calon kepala daerah, namun bersikaplah netral jangan sampai terlibat politik praktis," kata Syarif Fasha.

Sementara itu, terkait dengan uji cepat atau rapid test anggota KPPS Kota Jambi. Ada 12.006 anggota KPPS di Kota Jambi dan yang sudah melaksanakan rapid tes yakni 11.949 anggota KPPS. Dari anggota KPPS yang sudah melakukan rapid tes tersebut, 176 orang hasilnya reaktif.

Anggota KPPS yang hasil rapid test reaktif tersebut belum dapat melakukan uji swab karena terkendala sarana dan prasarana untuk melakukan uji swab. Syarif Fasha berharap Pemerintah Provinsi Jambi dapat memfasilitasi pelaksanaan uji swab terhadap anggota KPPS yang hasilnya reaktif tersebut.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020