Di era tahun 1980-an, bermunculan petinju-petinju kelas berat menggelanggang dipenghujung era Muhammaf Ali.
Marvin Hagler, legenda tinju yang merajai kancah kelas menengah dunia dari 1980 hingga 1987, meninggal pada Sabtu di usia 66 tahun.
Dalam sebuah posting di halaman Facebook petinju top dunia itu, istrinya Kay G. Hagler mengatakan suaminya meninggal dunia di rumah keluarganya.
"Saya minta maaf untuk membuat pengumuman yang sangat menyedihkan. Hari ini suami tercinta saya Marvin Marvin meninggal dunia di rumahnya di sini di New Hampshire," tulisnya, seperti dikutip AFP.
Marvin Hagler bertinju sejak 1973 hingga 1987 dan tampil dalam sejumlah pertandingan spektakuler di era keemasannya, mencatat rekor 62 menang, tiga kali kalah , dua kali seri, dengan 52 kemenangan KO.
Kemenangan petinju kidal itu yang paling digembar-gemborkan terjadi dalam pertarungan tahun 1985 di Caesars Palace di Las Vegas melawan Thomas "Hitman" Hearns yang hanya berlangsung selama delapan menit tetapi dianggap sebagai pertarungan klasik.
Ketika itu setelah ronde pertama yang penuh dengan pukulan keras di mana Hearns mengalami patah tangan kanan, Hagler mengalami luka di kepala di awal ronde kedua.
Dokter tepi ring memeriksa Hagler di ronde ketiga dan pertarungan berlanjut. Hagler menghujamkan Hearns pukulan keras dan menjatuhknnya ke kanvas. Beberapa saat kemudian Hearns bangkit hanya untuk jatuh ke pelukan wasit Richard Steele.
Hagler memenangkan gelar kelas menengah versi Dewan Tinju Dunia dan Asosiasi Tinju Dunia pada tahun 1980, menghentikan Alan Minter dari Inggris pada putaran ketiga di Wembley Arena London, dan menambahkan gelar perdana Federasi Tinju Internasional pada tahun 1983.
Hagler mempertahankan mahkota sejatinya sebanyak 12 kali, termasuk kemenangan mutlak 15 ronde atas Roberto Duran dari Panama pada 1983 dan kemenangan terakhirnya, KO pada ronde ke-11 atas John Mugabi dari Uganda yang tidak terkalahkan pada 1986.
"Marvin Hagler yang luar biasa termasuk di antara atlet terhebat yang pernah dipromosikan Top Rank," kata promotor AS legendaris Bob Arum. "Dia adalah pria terhormat dan pria yang setia, dan dia tampil di atas ring dengan tekad yang tak tertandingi.
Setelah mundur dari ring tinju, Hagler sempat berkarir sebagai komentator tinju. Dia masuk dalam Hall of Fame Tinju Internasional pada tahun 1993.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Marvin Hagler, legenda tinju yang merajai kancah kelas menengah dunia dari 1980 hingga 1987, meninggal pada Sabtu di usia 66 tahun.
Dalam sebuah posting di halaman Facebook petinju top dunia itu, istrinya Kay G. Hagler mengatakan suaminya meninggal dunia di rumah keluarganya.
"Saya minta maaf untuk membuat pengumuman yang sangat menyedihkan. Hari ini suami tercinta saya Marvin Marvin meninggal dunia di rumahnya di sini di New Hampshire," tulisnya, seperti dikutip AFP.
Marvin Hagler bertinju sejak 1973 hingga 1987 dan tampil dalam sejumlah pertandingan spektakuler di era keemasannya, mencatat rekor 62 menang, tiga kali kalah , dua kali seri, dengan 52 kemenangan KO.
Kemenangan petinju kidal itu yang paling digembar-gemborkan terjadi dalam pertarungan tahun 1985 di Caesars Palace di Las Vegas melawan Thomas "Hitman" Hearns yang hanya berlangsung selama delapan menit tetapi dianggap sebagai pertarungan klasik.
Ketika itu setelah ronde pertama yang penuh dengan pukulan keras di mana Hearns mengalami patah tangan kanan, Hagler mengalami luka di kepala di awal ronde kedua.
Dokter tepi ring memeriksa Hagler di ronde ketiga dan pertarungan berlanjut. Hagler menghujamkan Hearns pukulan keras dan menjatuhknnya ke kanvas. Beberapa saat kemudian Hearns bangkit hanya untuk jatuh ke pelukan wasit Richard Steele.
Hagler memenangkan gelar kelas menengah versi Dewan Tinju Dunia dan Asosiasi Tinju Dunia pada tahun 1980, menghentikan Alan Minter dari Inggris pada putaran ketiga di Wembley Arena London, dan menambahkan gelar perdana Federasi Tinju Internasional pada tahun 1983.
Hagler mempertahankan mahkota sejatinya sebanyak 12 kali, termasuk kemenangan mutlak 15 ronde atas Roberto Duran dari Panama pada 1983 dan kemenangan terakhirnya, KO pada ronde ke-11 atas John Mugabi dari Uganda yang tidak terkalahkan pada 1986.
"Marvin Hagler yang luar biasa termasuk di antara atlet terhebat yang pernah dipromosikan Top Rank," kata promotor AS legendaris Bob Arum. "Dia adalah pria terhormat dan pria yang setia, dan dia tampil di atas ring dengan tekad yang tak tertandingi.
Setelah mundur dari ring tinju, Hagler sempat berkarir sebagai komentator tinju. Dia masuk dalam Hall of Fame Tinju Internasional pada tahun 1993.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021