Bank Indonesia Provinsi Jambi memperkirakan inflasi Provinsi Jambi tahun 2021 masih berada di dalam rentang sasaran inflasi nasional. 

Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Jambi Suti Masniari Nasution mengatakan, ke depan inflasi di Provinsi Jambi masih didorong dengan stabilnya inflasi kelompok bahan makanan serta terjaganya daya beli pascapandemi Covid-19. 

"Harga komoditas bahan makanan diperkirakan cukup terjaga seiring tercukupinya kebutuhan bahan pangan masyarakat dan kondusifnya  kondisi cuaca sehingga turut mendukung produksi hasil pertanian, " kata Suti Musniari.

Ia melanjutkan, terdapat resiko yang patut dicermati terkait dengan potensi kenaikan harga  tarif transportasi, normalisasi tarif dasar listrik, harga pupuk, perubahan pola cuaca, kebijakan perdagangan dan subsidi yang diberikan pemerintah.

BI Jambi akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi dengan pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Satgas Pangan untuk menjaga kecukupan pasokan dan menghimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak. 

Selanjutnya, inflasi triwulan I 2021 diprakirakan melambat dibanding triwulan sebelumnya. Meredanya tekanan inflasi sejalan dengan peningkatan pasokan komoditas pangan khususnya hortikultura yang meningkat memasuki musim panen. 

Meskipun, komoditas aneka rokok dan transportasi diprakirakan mengalami kenaikan harga seiring penyesuaian tarif cukai rokok tahun 2021 dan peningkatan permintaan seiring pelonggaran pembatasan sosial.

Namun, tekanan inflasi triwulan II 2021 diprakirakan meningkat dibanding triwulan sebelumnya disebabkan peningkatan ekonomi secara umum serta momen Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H. 

 

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021