Jambi (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mengingatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terkait tingginya angka inflasi di Kabupaten Kerinci yang mencapai 6,09 persen (yoy) pada April 2024.
"Tingkat inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kerinci sebesar 6,09 persen (yoy) dan sebesar 0,97 (mtm)," kata Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo di Jambi, Kamis.
Agus menerangkan inflasi di Kerinci dipengaruhi adanya kenaikan sejumlah komoditas penyumbang inflasi yaitu bawang merah yang naik 75 persen pada April 2024 dibanding harga bulan sebelumnya. Kemudian harga cabai rawit mengalami kenaikan sebesar tujuh persen.
Dia menyebutkan fenomena ini berbeda dengan yang terjadi pada dua kota perhitungan BPS Jambi lainnya yaitu Kota Jambi dan Muaro Bungo. Di dua kota ini, harga cabai merah dan cabai rawit mengalami penurunan selama April 2024.
BPS Provinsi Jambi, kata dia, sudah memberikan peringatan kepada TPID sejak rapat pertama setelah lebaran.
Menurutnya, TPID harus mencari solusi atas kenaikan harga komoditas di daerah lambung pangan Provinsi Jambi tersebut.
"Harus ada langkah unik yang harus diselesaikan di sana yang melibatkan tidak saja TPID Kerinci juga Provinsi Jambi," kata dia.
Dia meminta TPID dan Pemkab Kerinci untuk membedah titik permasalahan kenaikan harga komoditas tersebut.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi memprediksi inflasi April di Kerinci salah satunya karena dampak banjir yang terjadi di Kerinci dan wilayah Sumatera Barat sehingga menyebabkan distribusi beberapa komoditas yang berasal dari daerah tersebut terlambat.