Penyaluran kredit oleh bank umum di Provinsi Jambi mengalami peningkatan tercatat sebesar Rp 42,53 triliun atau tumbuh sebesar 6,06 persen .
Pertumbuhan kredit bank umum di Provinsi Jambi terjadi pada triwulan IV 2020 dibandingkan triwulan III 2020 yakni sebesar 5,93 persen (yoy). Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi , Suti Masniari Nasution mengatakan, pertumbuhan penyaluran kredit terjadi pada kelompok bank pemerintah dan bank syariah. Pada triwulan IV 2020,posisi kredit yang disalurkan bank pemerintah sebesar Rp 32,50 triliun tumbuh sebesar 9,27 persen . Sedangkan kredit yang disalurkan bank syariah tercatat sebesarRp 3,49 triliun mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen.
“Bank swasta penyaluran kreditnya sebesar Rp 6,53 triliun pada triwulan IV 2020 mengalami kontraksi sebesar 7,87 persen,” katanya.
Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit terbesar adalah kredit konsumsi dengan pangsa sebesar 44,46 persen , diikuti oleh kredit modal kerja sebesar 32,48 persen dan kredit investasi sebesar 23,06 persen.
“Pertumbuhan penyaluran kredit didorong oleh peningkatan pada hampir seluruh jenis penggunaan kredit kecuali kredit konsumsi,”sebutnya.
Ia meneruskan, pada triwulan IV 2020 kredit konsumsi tercatat sebesar Rp 18,81 triliun atau tumbuh sekitar 3, 49 persen , lebih lambat jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,43 persen . kredit modal kerja pada triwulan IV sebesar Rp 13,81 triliun tumbuh sebesar 10,46 persen. Peningkatan pertumbuhan modal kerja utamanya didorong oleh meningkatnya kredit pada beberapa sektor ekonomi antara lain sektor industry pengolahan, sektor pertanian, sektor keuangan yang mencatat pertumbuhan lebih baik dari pada triwulan III 2020.
Selanjutnya kredit investasi pada triwulan laporan mencapai Rp 9,80 triliun , mengalami pertumbuhan sebesar 5,19 persen. Ini sesuai dengan liaison yang dilakukan BI bahwa terdapat beberapa perusahaan yang melakukan investasi terbatas untuk membuka lini bisnis baru , walaupun sebagian besar masih menunggu perbaikan ekonomi regional dan global serta berakhirnya pandemi covid untuk melakukan investasi.
Berdasarkan sektor ekonominya, alokasi kredit terbesar adalah sektor bukan lapangan usaha, sektor pertanian serta sektor perdagangan. Sektor yang memiliki andil paling besar dalam penyaluran kredit adalah sektor bukan lapangan usaha yakni sebesar Rp 18,92 triliun atau tumbuh sebesar 3,51 persen.
“Kredit sektor bukan lapangan usaha didominasi kredit multiguna KPR dan kredit kendaraan bermotor roda empat,”sebutnya.
Selanjutnya,kredit sektor pertanian mecapai Rp9,26 triliun atau tumbuh sebesar 17,25 persen. Untuk sektor perdagangan mencaapi Rp 8,68 triliun. Diikuti oleh sektor industry pengolahan yang pada triwulan IV 2020 mencapai Rp 2,31 triliun. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp 140,32 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021