Jambi (ANTARA) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi menyebutkan penyaluran kredit bank umum meningkat 9,31 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp52,75 triliun sampai Agustus 2024.
"Dominasi penyaluran bank umum di Jambi itu jenis penggunaan konsumsi," kata Kepala OJK Jambi Yudha Nugraha Kurata di Jambi, Senin.
Yudha menyebutkan kinerja intermediasi Bank Umum (BU) stabil dan tumbuh, per Agustus 2024.
Kredit konvensional meningkat 7,99 persen menjadi Rp46,78 triliun dan untuk pembiayaan syariah tumbuh sebesar 20,85 persen menjadi Rp5,97 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit bank umum di Jambi masih didominasi oleh konsumsi sebesar 42,82 persen diikuti modal kerja sebesar 28,94 persen dan investasi sebesar 28,24 persen.
Besaran kredit konsumsi mencapai Rp22,59 triliun, modal kerja Rp15,26 triliun dan investasi sebesar Rp14,90 triliun.
Berdasarkan kategori debitur, porsi penyaluran kredit ke UMKM tercatat sebesar 46,27 persen dan non-UMKM sebesar 53,73 persen.
Jumlah kredit untuk UMKM mencapai Rp24,41 triliun dan non UMKM mencapai Rp28,34 triliun.
Porsi penyaluran kredit terbesar masih pada sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga (termasuk multiguna) mencapai Rp15,27 triliun atau sebesar 28,95 persen, diikuti dengan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 27,67 persen dengan nilai penyaluran Rp14,59 triliun.
Berikutnya sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 15,97 persen. Dengan kredit sebesar Rp8,42 triliun.
Selanjutnya sektor lain yang ikut menyumbang penyaluran kredit adalah pemilikan rumah tinggal, industri pengolahan, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum, jasa kemasyarakatan, sosial, sektor konstruksi, real estate dan usaha serta sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi.