Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada Senin pagi, didukung oleh prospek cerah untuk pertumbuhan permintaan bahan bakar di kuartal berikutnya, sementara investor menunggu pertemuan OPEC+ minggu ini untuk panduan tentang pasokan.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli berada di 66,45 dolar AS per barel, naik 13 sen atau 0,2 persen.
Baca juga: Harga minyak beragam, Brent berakhir di level tertinggi dua tahun
Kedua kontrak berjangka berada di jalur untuk kenaikan bulanan kedua berturut-turut karena para analis memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak melebihi pasokan meskipun kemungkinan kembalinya ekspor minyak mentah dan kondensat Iran.
Iran telah melakukan pembicaraan dengan kekuatan dunia sejak April mengerjakan tentang langkah-langkah yang harus diambil Teheran dan Washington mengenai sanksi dan kegiatan nuklir guna kembali ke kepatuhan penuh dengan pakta nuklir 2015.
"Kami melihat permintaan melebihi pasokan dalam pesanan 650.000 barel per hari dan 950.000 barel per hari masing-masing di kuartal ketiga dan kuartal keempat," kata analis ANZ, menambahkan bahwa ini termasuk peningkatan 500.000 barel per hari dalam produksi Iran.
Baca juga: Saham Asia diduga akan reli untuk pekan ke-3, fokus data pekerjaan AS
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia akan bertemu pada Selasa (1/6/2021).
Kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ itu diperkirakan akan tetap berada di jalur rencananya untuk secara bertahap memangkas pengurangan pasokan hingga Juli.
Secara terpisah, produksi minyak mentah di Amerika Serikat melonjak 14,3 persen pada Maret, Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Jumat (28/5/2021), sementara data Baker Hughes menunjukkan rig minyak dan gas AS naik untuk 10 bulan berturut-turut minggu lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021