Impor luar negeri non migas terpantau mengalami penurunan pada triwulan I 2021 penurunan impor hampir terjadi diseluruh  kelompok komoditas.

Nilai impor non migas tercatat US$ 6,77 juta  atau mengalami kontraksi sebesar  62,81 persen (yoy). Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi dalam kajian ekonomi regional Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution  menyebutkan, nilai impor non migas ini menurun dibandingkan  triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 9,68 juta  atau terkontraksi 36,32 persen (yoy).

"Penurunan impor terjadi hampir diseluruh kelompok komoditas kecuali kimia anorganis dan mesin industri tertentu," terang Suti.

Berdasarkan jenis komoditasnya, kimia anorganis menjadi  penyumbang terbesar impor dengan nilai sebesar US$ 1,76 juta dengan pangsa  58 persen dari total  impor.  Selanjutya, diikuti oleh kelompok mesin industri tertentu dengan nilai  impor US$ 0,50 juta dengan pangsa sebesar 11 persen dari total impor.

Lanjutnya, impor ketiga terbsar adalah kertas dan bubur kertas dengan nilai impor US$ 0,32 juta. Adapun pangsa impor  kertas dan bubur kertas dari total impor sebesar 11 persen.

"Impor kertas dan bubur kertas tersebut  digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas, kertas karton dan olahannya pada industri pulp and paper yang merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan daerah," terangnya.

Dominasi nilai impor lainnya berasal dari kelompok pupuk dengan nilai impor US$ 0,22 juta dengan pangsa sebesar 7 persen dari total impor. Unutk kelompok besi dan baja  sebesar US$ 0,21 juta dengan pangsa sebesar 7 persen dari total impor. Selanjutnya unutk kelompok mesin industri dan perlengkapannya sebesar S$ 0,03 juta dengan pangsa sebesar 1 persen dari total impor.

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021