Membaiknya angka penyaluran kredit UMKM Jambi  pada triwulan I 2021 ini sejalan dengan masih selektifnya jasa keuangan dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM Jambi, kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Suti Masniari Nasution di Jambi, Senin.

Suti Masniari menyebutkan perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh kebijakan perbankan dalam menyalurkan  kreditnya secara selektif di tengah pandemi  Covid 19.  Hal ini terlihat dari hasil liaison yang dilakukan BI Jambi terhadap responden  penyedia jasa keuangan khususnya perbankan.

Bank Indonesia Provinsi Jambi mencatat, porsi kredit UMKM terhadap total kredit menunjukkan tren menurun pada tahun 2020, terutama mulai triwulan II 2020. 

 Suti mengatakan responden mengungkapkan  salah satu tantangan yang dihadapi dalam proses penyaluran kredit UMKM yaitu optimalisasi penyaluran kredit dengan tetap memperhatikan kesehatan usaha.  

"Faktor resiko gagal bayar nasabah ketika  pandemi lebih besar jika dibandingkan dengan  kondisi nasabah pada kondisi normal," terangnya.

Lebih lanjut, BI mencatat beberapa faktor penyebab kegagalan pembayaran tersebut  diantaranya penurunan omset debitur, penutupan usaha serta faktor kesehatan dan calon debitur yang semakin susah diprediksi akibat  Covid-19  dimana kesehatan nasabah dapat memburuk dalam jangka waktu singkat.

Oleh karena itu, faktor kesehatan  menjadi pertimbangan para kreditur  dalam menentukan kelayakan pemberian kredit. Disamping itu,  penularan Covid-19 yang sangat cepat  juga menjadi pertimbangan sendiri bagi perbankan untuk lebih selektif dalam menentukan  calon debitur yang akan dikunjungi  untuk penelusuran usaha nasabah.

Pada triwulan I 2021 porsi kredit UMKM di Provinsi Jambi menjadi 35,49 persen, dibandingkan trwiulan sebelumnya sebesar 35,30 persen, namun demikian porsi kredit UMKM pada triwulan I 2021 di bawah rata-rata  3 tahun terakhir sebesar 37,05 persen.

 

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021