Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap seorang nelayan yang diduga hilang karena dihantam ombak di perairan Pulau Buang, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, saat melaut.
"Hari ini, Sabtu, UPT Pos SAR Tahuna, Sangihe, menerima laporan bahwa ada seorang warga yang melaut dihantam ombak di Pulau Buang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado, Suhri Sinaga di Manado, Sabtu.
Ia mengatakan keterangan dari saksi mata, melihat korban Martianus Natingkase pada saat ingin mencari ikan dan berpapasan di sekitar Pulau Buang, pada Jumat (16/7).
Pada saat pagi hari sampai siang cuaca bagus, tiba- tiba selepas jam 14.00 Wita ada angin kencang dan di sertai ombak tinggi.
Terakhir saksi ketemu korban Martianus jam 13.00 Wita di dekat Pulau Buang.
Dan korban sampai jam 19.00 Wita belum pulang, masyarakat setempat melaksanakan pencarian mandiri di sekitar Pulau Buang sampai jam 22.00 Wita belum menemukan tanda tanda keberadaan korban.
"Mendapatkan laporan tersebut, terus memerintahkan anggota di Pos SAR Tahuna untuk bergerak cepat dan mempersiapkan peralatan yang akan digunakan," kata Sinaga.
Ia mengatakan Tim SAR gabungan Basarnas, Polairud dan masyarakat setempat melaksanakan pencarian di sekitar Pulau Buang dari lokasi kejadian perkara.
"Pencarian dibagi beberapa tim, untuk mempercepat penemuan korban. Pencarian sampai sore hari ini belum menemukan tanda-tanda korban dan akan di lanjutkan besok hari," katanya.
Sinaga mengimbau kepada anggota yang melaksanakan operasi pencarian orang hilang di laut agar selalu menjaga keamanan dengan menggunakan life jacket mengingat saat ini gelombang air laut masih tinggi.
Setiap pencarian di laut, setiap anggota harus jeli melihat kanan kiri agar mempercepat penemuan korban, dan jangan lupa setiap ketemu nelayan agar di koordinasikan apabila melihat tanda tanda korban pada agar secepatnya melaporkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Hari ini, Sabtu, UPT Pos SAR Tahuna, Sangihe, menerima laporan bahwa ada seorang warga yang melaut dihantam ombak di Pulau Buang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado, Suhri Sinaga di Manado, Sabtu.
Ia mengatakan keterangan dari saksi mata, melihat korban Martianus Natingkase pada saat ingin mencari ikan dan berpapasan di sekitar Pulau Buang, pada Jumat (16/7).
Pada saat pagi hari sampai siang cuaca bagus, tiba- tiba selepas jam 14.00 Wita ada angin kencang dan di sertai ombak tinggi.
Terakhir saksi ketemu korban Martianus jam 13.00 Wita di dekat Pulau Buang.
Dan korban sampai jam 19.00 Wita belum pulang, masyarakat setempat melaksanakan pencarian mandiri di sekitar Pulau Buang sampai jam 22.00 Wita belum menemukan tanda tanda keberadaan korban.
"Mendapatkan laporan tersebut, terus memerintahkan anggota di Pos SAR Tahuna untuk bergerak cepat dan mempersiapkan peralatan yang akan digunakan," kata Sinaga.
Ia mengatakan Tim SAR gabungan Basarnas, Polairud dan masyarakat setempat melaksanakan pencarian di sekitar Pulau Buang dari lokasi kejadian perkara.
"Pencarian dibagi beberapa tim, untuk mempercepat penemuan korban. Pencarian sampai sore hari ini belum menemukan tanda-tanda korban dan akan di lanjutkan besok hari," katanya.
Sinaga mengimbau kepada anggota yang melaksanakan operasi pencarian orang hilang di laut agar selalu menjaga keamanan dengan menggunakan life jacket mengingat saat ini gelombang air laut masih tinggi.
Setiap pencarian di laut, setiap anggota harus jeli melihat kanan kiri agar mempercepat penemuan korban, dan jangan lupa setiap ketemu nelayan agar di koordinasikan apabila melihat tanda tanda korban pada agar secepatnya melaporkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021