SD Inpres Walaik di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua hanya memiliki satu guru yang juga menjabat kepala sekolah. Pelaksana Tugas Kepala Distrik Walaik, Hendrik Lanny, S.Sos di Wamena, Ibukota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan kekurangan guru merupakan kendala yang dihadapi warganya. "Kendala kami di SD itu hanya kepala sekolah saja, tidak ada guru kelas dan kami setiap kali dalam musrenbang minta guru tetapi pemerintah daerah belum akomodir," katanya. Kekurangan guru itu mengakibatkan kegiatan belajar mengajar di sana tidak berjalan dengan baik, serta sebagian anak harus pergi ke sekolah yang cukup jauh dengan berjalan kaki sebab tidak ada angkutan penumpang maupun sepeda motor. "Murid yang lain itu pindah ke Distrik Welesi, Distrik Napua dan Distrik Pelebaga," katanya. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya Walden Hood Sinaga mengatakan perlu adanya rasionalisasi guru di Jayawijaya sehingga sekolah-sekolah yang kekurangan guru bisa diisi guru aparatur sipil negara (ASN). "Kita akui tidak semua sekolah bisa mendapatkan guru PNS-nya, namun demikian kita harapkan kepala sekolah bisa mengangkat tenaga guru honorer dari daerah masing-masing yang dekat dengan lokasi sekolah, yang dibayar melalui dana BOS," katanya. Ia mengharapkan Kepala SD Walaik merekrut pemuda-pemudi sekitar untuk diangkat menjadi guru honorer dan membantu pendidikan di daerah ini. "Kami harapkan di Walaik bisa melaksanakan itu sambil kita mendapatkan formasi guru di penerimaan CASN formasi 2018," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021