Perhiasan menjadi salah satu barang yang digemari para wanita karena menambah estetika bagi pemakainya di Provinsi Jambi bahkan terdapat perhiasan khas Jambi yang terbuat dari kon-koin kuno asli peninggalan Belanda.

Wizra Jewellery adalah produsen perhiasan koin-koin kuno  peninggalan Belanda asal Jambi dimana  pemiliknya adalah Wizra  yang sudah menekuni produksi perhiasan koin kuno Belanda ini sejak tahun 2010.  Wizra , Senin(26/7) mengatakan beragam pilihan model koleksi perhiasan koin kuno Belanda yang dibuatnya mulai dari kalung, cincin, gelang, hingga bross.

Sudah tidak terhitung berapa banyak Wizra membuat koleksi perhiasan koin kuno ini,tentu saja semua sudah dilirik oleh pembelinya mulai dari pejabat, publik figure hingga pecinta koin kuno.

"Ini koin kuno asli yang kemudian kami rangkai dengan rantai berbahan  perak atau tembaga. Ini kami kerjakan secara manual hingga hasilnya sangat rapih," ujar Wizra.

Dari semua koleksi model perhiasan koin kuno ini memiliki penggemarnya sendiri-sendiri. Namun khusus untuk perhiasan kalung Angsa dan Bross angsa diakuinya memang paling laris diminati pelanggannya yang didominasi kaum hawa.

Harga yang ditawarkan untuk setiap perhiasan koin kuno peninggalan Belanda  ini beragam, mulai dari Rp500 ribuan hingga Rp 10 juta. Harga  segitu tentu saja sepadan dengan apa yang akan didapatkan konsumen karena bukan saja sekedar cantik, namun perhiasan koin kuno ini memiliki cerita dan filosofi di setiap bagiannya.  Apalagi proses pembuatan perhiasan koin kuno ini membutuhkan waktu mulai dari 1 hari hingga 1 minggu tergantung kesulitan dan model  perhiasan yang dibuat dan dirangkai secara manual oleh pengrajin. Menariknya lagi, perhiasan koin kuno ini juga dapat diganti warna berulang kali dengan warna emas maupun perak. Wizra juga menerima pemesanan langsung dari konsumen yang ingin memiliki perhiasan koin sesuai dengan seleranya masing-masing.

"Kami ada instagram @wizrajewellery, silahkan lihat koleksi kami di instagram selain itu juga ada di Galeri Dekranasda Provinsi Jambi," ujar Wizra.

Pelanggan perhiasan koin kuno ini ternyata cukup banyak, Wizra menyebutkan bahwa pecinta perhiasan koin kuno Belanda ini bukan saja dari Jambi dirinya banyak memiliki pelanggan dari luar Kota.

Bukan saja masyarakat biasa, beberapa publik figure juga pejabat negeri ini sudah pernah menjadi pelanggannya. Mereka membeli perhiasan koin kuno ini karena menyukai  keunikannya yakni menggunakan koin kuno tentunya sangat berbeda dari perhiasan pada umumnya.

"Koin -Koin kuno  ini banyak terdapat  di setiap Kabupaten di Provinsi Jambi, hampir seluruh suku melayu di dunia mempunyai perhiasan dari koin  kuno, "ujarnya.

Di tangan kreatif Wizra koin kuno yang hampir tidak digunakan kini menjadi barang bernilai jual tinggi. Dari hasil karyanya ini, nama Wizra  pengrajin perhiasan koin kuno asal Jambi semakin dikenal banyak orang.

Wizra juga digandeng oleh Pemerintah Provinsi Jambi dan Kota Jambi  untuk mengikuti beragam event dan pameran nasional seperti event Inacraft maupun pameran kriya lainnya. Sudah tidak terhitung berapa pameran yang diikutinya
, sebab biasanya dari pameran inilah Wizra mendapatkan banyak pelanggan dari berbagai daerah hingga pejabat dan publik figure yang menyukai koleksi perhiasan koin kuno ini.

Selain pameran-pameran kriya, koleksi perhiasan koin kuno miliknya ini juga kerap dipamerkan saat event fashion show  baik di lokal maupun nasional.  Wizra juga pernah berkolaborasi dengan perancang busana nasional Alm. Barli Asmara dalam sebuah fashion show karya Barli Asmara dengan koleksi kain Jambi beberapa tahun silam dimana para model dalam fashion show tersebut menggunakan perhiasan koin kuno Belanda karyanya. Bahkan koleksi perhiasan koin kuno Belanda ini juga pernah dibeli  oleh Istri presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yakni Alm, Ani Yudhoyono saat Wizra mengikuti pameran  produk kreatif  di Jakarta tahun 2013 silam dan pejabat lainnya.

"Saya bersyukur mendapatkan suport dari banyak pihak terutama pemerintah baik KOta Jambi, Provinsi Jambi hingga pejabat pusat atas hasil kreatifitas saya ini," sebutnya.

Pembeli menurun karena pandemi

Perhiasan koin kuno Belanda ini tentu memiliki pangsa pasarnya sendiri. Wizra kerap menemukan target market koleksi perhiasannya saat pameran-pameran kriya di Nusantara. Sayangnya pandemi melumpuhkan semua, sudah hampir dua tahun belakangan sejak pandemi datang pengrajin perhiasan kuno ini tidak lagi bisa mengikuti pameran kriya dan fashion.

"Semasa covid-19 pasti sangat berimbas ke seluruh pelaku seni dan  kriya karena tidak ada aktifitas  yang berkaitan dengan fashion daerah otomatis kami pelaku industri kreatif pada bidang tersebut  otomatis terdampak, peminat menurun baik dari dalam Provinsi maupun luar Provinsi," jelasnya.

Selain minat beli masyarakat yang menurun, membuat Wizra juga harus  sedikit mengerem produksi koleksi perhiasannya.

"Kalau untuk inovasi terbaru kita belum ada karena pasarnya sedang lesu kita belum berani untuk inovasi yang lebih lagi sebabnya modalnya tentu tidak sedikit," ujarnya.

Wizra berharap pandemi ini cepat berlalu agar para pelaku industri kreatif seperti dirinya dapat kembali berkiprah menunjukkan eksistensi melalui karya.

"Kalau sudah tidak pandemi tentu saja bisa diadakan kembali pameran kriya , fashion show dan sebagainya. Melalui event tersebut kami bisa memasarkan produk kami," jelasnya.







 

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021