Jika Gian Marco Berti enggan menjadi atlet menembak profesional yang menghabiskan seluruh waktu untuk cabang olah raga ini sekalipun setelah merebut medali perak Olimpiade Tokyo, maka itu karena dia lebih mencintai profesinya sebagai pengacara di San Marino.
Atlet putra berusia 38 tahun itu berpasangan dengan atlet putri Alessandra Perilli guna mewakili San Marino untuk merebut medali perak dalam nomor baru pada cabang menembak, trap beregu campuran, di Asaka Shooting Range, Tokyo, Sabtu.
Itu adalah medali Olimpiade yang kedua bagi negara mini tersebut setelah medali perunggu persembahan Alessandra Perilli dalam nomor trap putri dua hari sebelumnya.
Sekalipun menyebut medali yang dia peroleh itu "spesial", Berti tak mau menjadi petembak profesional karena tidak bisa menjamin gaya hidup nyamannya.
"Tidak saya mesti menjadi pengacara karena saya mesti menjalani hidup saya," kata warga San Marino itu seperti dikutip Reuters.
"Menjadi petembak profesional tidak akan membuat saya memperoleh uang untuk menjalani hidup yang layak. Jadi yang pertama sekali saya ini pengacara, dan setelah itu dalam waktu senggang adalah petembak profesional."
Berti berlatih tiga hari dalam satu pekan sampai satu bulan sebelum Olimpiade dan setiap hari sebelum berangkat ke Tokyo.
"Berat sekali menyeimbangkan kerja dan latihan," kata dia.
Dia tidak bisa menandingi konsitensi Perilli rekan mainnya dalam final. Dan Berti tahu alasannya.
"Saya tidak fokus kepada menembak," kata dia. "Saya bukan petembak profesional. Saya pengacara dan segala hal soal ini sungguh asing bagi saya."
Ditanya apakah medali perak Olimpiade ini bakal meningkatkan statusnya di lingkaran pengacara di San Marino, mantan juara Piala Dunia nomor trap ini berseloroh, "pengacara itu orang yang pecemburu, jadi mereka mungkin tak akan ngomong apa-apa soal itu."
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Atlet putra berusia 38 tahun itu berpasangan dengan atlet putri Alessandra Perilli guna mewakili San Marino untuk merebut medali perak dalam nomor baru pada cabang menembak, trap beregu campuran, di Asaka Shooting Range, Tokyo, Sabtu.
Itu adalah medali Olimpiade yang kedua bagi negara mini tersebut setelah medali perunggu persembahan Alessandra Perilli dalam nomor trap putri dua hari sebelumnya.
Sekalipun menyebut medali yang dia peroleh itu "spesial", Berti tak mau menjadi petembak profesional karena tidak bisa menjamin gaya hidup nyamannya.
"Tidak saya mesti menjadi pengacara karena saya mesti menjalani hidup saya," kata warga San Marino itu seperti dikutip Reuters.
"Menjadi petembak profesional tidak akan membuat saya memperoleh uang untuk menjalani hidup yang layak. Jadi yang pertama sekali saya ini pengacara, dan setelah itu dalam waktu senggang adalah petembak profesional."
Berti berlatih tiga hari dalam satu pekan sampai satu bulan sebelum Olimpiade dan setiap hari sebelum berangkat ke Tokyo.
"Berat sekali menyeimbangkan kerja dan latihan," kata dia.
Dia tidak bisa menandingi konsitensi Perilli rekan mainnya dalam final. Dan Berti tahu alasannya.
"Saya tidak fokus kepada menembak," kata dia. "Saya bukan petembak profesional. Saya pengacara dan segala hal soal ini sungguh asing bagi saya."
Ditanya apakah medali perak Olimpiade ini bakal meningkatkan statusnya di lingkaran pengacara di San Marino, mantan juara Piala Dunia nomor trap ini berseloroh, "pengacara itu orang yang pecemburu, jadi mereka mungkin tak akan ngomong apa-apa soal itu."
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021