Berawal dari produk keripik singkong biasa yang dijual secara renteng, Ayu Kutoharoh kini bisa mengembangkan bisnis yang dirintis ibunya menjadi bisnis menarik dengan brand "TheQripiks".
Usaha kreatif yang digawangi oleh Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Jambi itu kini sudah berkembang dengan pemasaran yang lebih luas dan variatif.
Usaha rumahan yang dikemas dengan sentuhan pemasaran kekinian di tangan millenial, berkembang dan naik kelas di pasar makanan camilan keluarga.
“Awalnya cuma jual yang seribuan aja, direnteng pakai tali rapia. Kemudian mendapat ide agar kripik singkong ibu saya yang enak bisa itu bisa dipasarkan lebih luas. Jadi saya buat brand TheQripiks untuk menarik para konsumen,” kata Ayu di Jambi, Rabu.
Nama “TheQripiks” diambil untuk memperkenalkan bahwa produk usaha Ayu adalah kripik yang berbahan dasar singkong, yang mana huruf “Q” bermakna Qtela yang telah dikenal banyak orang dengan arti singkong atau ubi.
Ayu mengatakan proses produksi TheQripiks masih menggunakan cara tradisional tanpa bantuan mesin.
“Untuk proses produksinya kita masih pakai cara tradisional, tanpa bantuan mesin. Seperti pemotongan singkongnya kita masih melakukan secara manual dan menggunakan lilin untuk lemnya,” kata Ayu.
Meskipun begitu, kripik singkong Ayu ini banyak digemari di kalangan mahasiswa juga warga di Jambi. Dengan harga yang terjangkau dan tentunya memiliki cita rasa yang khas dari produk TheQripiks.
Saat ini produk TheQripiks mempunyai tiga varian rasa yaitu original, pedas manis, dan kunyit. Kripik ini dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 1000 hingga menjual dalam bentuk kiloan.
Ayu juga mengatakan pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap jumlah produksi dari TheQripiks itu sendiri. Namun, Ayu mempunyai strategi untuk mengatasi keadaan tersebut melalui gawainya.
“Pandemi ini sangat berpengaruh untuk menjual produk kripik saya, dulu yang kalau ke kampus bisa bawa dan banyak yang pesan, tapi karena semua online jadi udah gak bisa lagi. Tapi, Alhamdulillah setelah digencarkan lagi lewat media sosial ternyata banyak pembeli bahkan berlangganan,” ucap Ayu.
Selain itu, TheQripiks memberikan tawaran gratis ongkir untuk beberapa tempat yaitu daerah Mendalo, Telanai, Bolong, dan Seberang. Bagi konsumen yang membeli dengan jumlah banyak, maka akan diberi bonus tambahan kripik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Usaha kreatif yang digawangi oleh Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Jambi itu kini sudah berkembang dengan pemasaran yang lebih luas dan variatif.
Usaha rumahan yang dikemas dengan sentuhan pemasaran kekinian di tangan millenial, berkembang dan naik kelas di pasar makanan camilan keluarga.
“Awalnya cuma jual yang seribuan aja, direnteng pakai tali rapia. Kemudian mendapat ide agar kripik singkong ibu saya yang enak bisa itu bisa dipasarkan lebih luas. Jadi saya buat brand TheQripiks untuk menarik para konsumen,” kata Ayu di Jambi, Rabu.
Nama “TheQripiks” diambil untuk memperkenalkan bahwa produk usaha Ayu adalah kripik yang berbahan dasar singkong, yang mana huruf “Q” bermakna Qtela yang telah dikenal banyak orang dengan arti singkong atau ubi.
Ayu mengatakan proses produksi TheQripiks masih menggunakan cara tradisional tanpa bantuan mesin.
“Untuk proses produksinya kita masih pakai cara tradisional, tanpa bantuan mesin. Seperti pemotongan singkongnya kita masih melakukan secara manual dan menggunakan lilin untuk lemnya,” kata Ayu.
Meskipun begitu, kripik singkong Ayu ini banyak digemari di kalangan mahasiswa juga warga di Jambi. Dengan harga yang terjangkau dan tentunya memiliki cita rasa yang khas dari produk TheQripiks.
Saat ini produk TheQripiks mempunyai tiga varian rasa yaitu original, pedas manis, dan kunyit. Kripik ini dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 1000 hingga menjual dalam bentuk kiloan.
Ayu juga mengatakan pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap jumlah produksi dari TheQripiks itu sendiri. Namun, Ayu mempunyai strategi untuk mengatasi keadaan tersebut melalui gawainya.
“Pandemi ini sangat berpengaruh untuk menjual produk kripik saya, dulu yang kalau ke kampus bisa bawa dan banyak yang pesan, tapi karena semua online jadi udah gak bisa lagi. Tapi, Alhamdulillah setelah digencarkan lagi lewat media sosial ternyata banyak pembeli bahkan berlangganan,” ucap Ayu.
Selain itu, TheQripiks memberikan tawaran gratis ongkir untuk beberapa tempat yaitu daerah Mendalo, Telanai, Bolong, dan Seberang. Bagi konsumen yang membeli dengan jumlah banyak, maka akan diberi bonus tambahan kripik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021