Jambi (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan berbagai langkah strategis dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan isu kekeringan yang akan datang dengan berupaya terus mengoptimalkan produksi dan produktivitas pangan lokal untuk menggenjot kebutuhan dan ketahanan pangan nasional.
Mentan mengajak seluruh petani agar menggencarkan produksi pangan lokal di semua lahan yang bisa ditanami bahan pangan. Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi masyarakat.
Ini menunjukkan indikasi bahwa diversifikasi pangan sangat diperlukan untuk mendukung pemantapan ketahanan pangan nasional.
Diversifikasi pangan lokal adalah produk pangan yang telah lama diproduksi, berkembang dan dikonsumsi di suatu daerah atau suatu kelompok masyarakat lokal tertentu.
Umumnya produk pangan lokal diolah dari bahan baku lokal, teknologi lokal dan pengetahuan lokal pula. Pangan lokal ini berkaitan erat dengan budaya lokal setempat yang berasal dari dalam negeri.
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi mengajak masyarakat untuk melakukan diversifikasi atau penganekaragaman pangan lokal di kebun atau lahannya untuk menghindari ketergantungan pada salah tanaman pangan.
Ini dibuktikan dengan pengelolaan kedelai menjadi keripik kedelai dengan citra rasa gurih dan enak yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) di desa Pudak Jaya, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi.
Berawal dari modal swadaya, produk pangan lokal yang telah berjalan selama satu tahun dengan beranggotakan 12 orang yang tergabung dalam naungan (KUB) Viber Mas Mandiri ini terus memperlihatkan potensinya di Kabupaten Muaro Jambi.
Menurut Ketua KUB Viber Mas Mandiri, Sri Sulastri usaha mereka ini menunjukkan prospek yang signifikan sejauh ini.
“Seiring dengan berjalannya waktu, usaha kami yang beranggotakan ibu – ibu ini menunjukkan prospek yang cukup baik dan mendapatkan perhatian dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi. Untuk penjualan dan pemasaran saat ini melalui media online dan toko swalayan sekitar,” ujar Sri.
Sementara itu Kepala Desa Pudak Jaya, Aminto mengatakan sangat mendukung keripik kedelai dijadikan sebagai pangan alternatif lewat pemberdayaan KUB seperti petani wanita dan ibu rumah tangga.
“Kami sangat bangga dan mendukung penuh produk yang dihasilkan oleh KUB dan tetap membina mereka, menginspirasi mereka untuk kreatif mengolah pangan lokal untuk peningkatan pendapatan kelompok danmenjadi kebanggan Desa Pudak Jaya,” ungkap Aminto.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menegaskan untuk mendukung program strategis Kementerian Pertanian diatas.
“Para petani harus terus didorong agar dapat melakukan hilirisasi kegiatan usaha taninya baik secara on – farm maupun off – farm terutama pengelolaan pasca panen,” ujar Dedi.
Diversifikasi pangan lokal kripik kedelai di Kabupaten Muarojambi
Kamis, 28 Mei 2020 14:38 WIB