Kinerja sektor lapangan usaha perdagangan di Provinsi Jambi pada triwulan II 2021 tumbuh membaik ini terlihat dari laju pertumbuhan lapangan usaha perdagangan sebesar 8,81 persen (yoy) membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 5,32 persen (yoy).
Laju pertumbuhan lapangan usaha perdagangan pada triwulan II 2021 juga lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2020 yang terkontraksi sebesar 4,24 persen (yoy). Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution, Jumat (1/10) mengatakan, andil lapangan usaha perdagangan terhadap pertumbuhan triwulan II 2021 sebesar 0,85 persen.
"Pertumbuhan kinerja lapangan usaha disebabkan oleh membaiknya aktivitas masyarakat seiring pelonggaran implementasi pembatasan sosial seiring dengan terakselerasinya program vaksinasi di Provinsi Jambi,"katanya.
Bank Indonesia Provinsi Jambi mencatat bahwa momentum perayaan ramadhan dan hai raya idul fitri 1442 H juga mendorong perekonomian Provinsi Jambi untuk tumbuh positif setelah lama tertahan akibat pandemi. Realisasi penyaluran bantuan sosial juga mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi dan memperbaiki lapangan usaha perdagangan. Program bansos pemerintah menjaga daya beli masyarakat khususnya pada kelompok penerima bantuan.
"Dengan bantuan sosial, konsumsi masyarakat diharapkan tetap terjaga yang pada gilirannya akan mendorong produksi tetap bergerak sehingga menopang pertumbuhan ekonomi,"ujarnya.
Perbaikan kinerja lapangan usaha perdagangan sejalan indikator sistem pembayaran. Adapun total transaksi kartu ATM atau debit pada triwulan II 2021 tercatat sebesar Rp16,99 triliun lebih tinggi dibandingkan transaksi triwulan sebelumnya dengan total nominal sebesar Rp15,43 triliun. Selain itu, transaksi uang elektronik juga tercatat sebesarRp541,30 miliar dibandingkan triwulan sebelumnya Rp446,67 miliar.
Pertumbuhan lapangan usaha juga sejalan dengan penambahan jumlah kendaraan baru. Jumlah kendaraan baru tercatat sebesar 32,98 ribu atau tumbuh 113,59 persen (yoy) pada triwulan II 2021. Penambahan kendaraan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yaitu 29,05 ribu atau terkontraksi 5,56 persen (yoy) dan juga jauh lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 15,44 ribu atau terkontraksi 52,16 persen (yoy) sebagai dampak pembatasan mobilisasi akibat pandemi.
Pertumbuhan lapangan usaha perdagangan diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan namun melambat pada triwulan III 2021. Hal ini dikarenakan potensi normalisasi permintaan pasca ramadhan dan idul fitri 1442 H. Selain itu, sejak awal kuartal ketiga, Pemerintah Daerah juga telah kembali membatasi jam malam serta kegiatan usaha mall dan swalayan sehingga akan menahan peningkatan aktivitas perdagangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Laju pertumbuhan lapangan usaha perdagangan pada triwulan II 2021 juga lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2020 yang terkontraksi sebesar 4,24 persen (yoy). Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution, Jumat (1/10) mengatakan, andil lapangan usaha perdagangan terhadap pertumbuhan triwulan II 2021 sebesar 0,85 persen.
"Pertumbuhan kinerja lapangan usaha disebabkan oleh membaiknya aktivitas masyarakat seiring pelonggaran implementasi pembatasan sosial seiring dengan terakselerasinya program vaksinasi di Provinsi Jambi,"katanya.
Bank Indonesia Provinsi Jambi mencatat bahwa momentum perayaan ramadhan dan hai raya idul fitri 1442 H juga mendorong perekonomian Provinsi Jambi untuk tumbuh positif setelah lama tertahan akibat pandemi. Realisasi penyaluran bantuan sosial juga mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi dan memperbaiki lapangan usaha perdagangan. Program bansos pemerintah menjaga daya beli masyarakat khususnya pada kelompok penerima bantuan.
"Dengan bantuan sosial, konsumsi masyarakat diharapkan tetap terjaga yang pada gilirannya akan mendorong produksi tetap bergerak sehingga menopang pertumbuhan ekonomi,"ujarnya.
Perbaikan kinerja lapangan usaha perdagangan sejalan indikator sistem pembayaran. Adapun total transaksi kartu ATM atau debit pada triwulan II 2021 tercatat sebesar Rp16,99 triliun lebih tinggi dibandingkan transaksi triwulan sebelumnya dengan total nominal sebesar Rp15,43 triliun. Selain itu, transaksi uang elektronik juga tercatat sebesarRp541,30 miliar dibandingkan triwulan sebelumnya Rp446,67 miliar.
Pertumbuhan lapangan usaha juga sejalan dengan penambahan jumlah kendaraan baru. Jumlah kendaraan baru tercatat sebesar 32,98 ribu atau tumbuh 113,59 persen (yoy) pada triwulan II 2021. Penambahan kendaraan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yaitu 29,05 ribu atau terkontraksi 5,56 persen (yoy) dan juga jauh lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 15,44 ribu atau terkontraksi 52,16 persen (yoy) sebagai dampak pembatasan mobilisasi akibat pandemi.
Pertumbuhan lapangan usaha perdagangan diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan namun melambat pada triwulan III 2021. Hal ini dikarenakan potensi normalisasi permintaan pasca ramadhan dan idul fitri 1442 H. Selain itu, sejak awal kuartal ketiga, Pemerintah Daerah juga telah kembali membatasi jam malam serta kegiatan usaha mall dan swalayan sehingga akan menahan peningkatan aktivitas perdagangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021