Bank Indonesia Provinsi Jambi mencatat laju pertumbuhan lapangan usaha konstruksi tercatat sebesar 9,35 persen (yoy) pada triwulan II 2021 dan tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 18,01 persen (yoy).
 
"Meningkatnya kasus COVID-19 di beberapa kawasan proyek membuat kegiatan pembangunan berlangsung lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan perkembangan konsumsi semen di Provinsi Jambi ," kata Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution dalam Laporan Perekonomian Provinsi Jambi, Jumat (8/10).
 
Pada triwulan II 2021 angka konsumsi semen tercatat  sebesar 204,98 ton atau tumbuh 1,07 persen (yoy). Perkembangan konsumsi tersebut melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang juga tumbuh sebesar 18,05 persen (yoy). Lebih lanjut, penundaan sebagian besar  proyek fisik pemerintah dan pesimisme pelaku usaha akibat COVID-19 menyebabkan kinerja lapangan usaha konstruksi belum terealisasi secara maksimal.
 
Namun demikian, ekspansi proyek fisik swasta terutama perkembangan PLTA Batang Merangin di Kabupaten Kerinci, gedung Bank Jambi, UIN Sultan Thaha,  pedestarian  Sudirman Thehok, dan terminal Rawasari yang masih berjalan masih mendorong pertumbuhan lapangan usaha konstruksi ke angka positif. 
 
Selain itu, pertumbuhan lapangan usaha konstruksi di triwulan II 2021 juga didorong oleh sejumlah proyek strategis nasional antara lain ruas jalan tol dan kawasan industri.

Pada kuartal ketiga 2021  ini, lapangan usaha konstruksi diperkirakan masih diperkirakan masih akan mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya.  

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021