Media belajar adalah perantara penyampaian informasi pembelajaran secara nyata, begitu juga dengan praktikum atau praktik.

Praktikum pada pembelajaran IPA sangat dianjurkan. Adanya praktikum, siswa dilatih dan dibimbing untuk melakukan pengamatan secara nyata, selain itu mereka juga dapat melihat secara langsung hasil dari amatan yang mereka lakukan.

Pada pelaksanaan praktikum ini, di SMPN 2 Sarolangun siswa tidak hanya dilatih pada tingkat kognitifnya saja, namun siswa juga dilatih mengembangkan kreasi dalam menyampaikan masalah dan penyelesaian berupa presentasi.

Selain itu siswa juga dilatih untuk lebih percaya diri dalam berbicara di depan teman-temannya. Salah satu pembelajaran aktif dengan pendekatan praktik langsung bersama siswa.

Sebelum melakukan praktik, siswa dibagi ke dalam empat kelompok, agar mereka dapat berdiskusi secara intens.

Hal tersebut untuk melatih siswa mempresentasikan hasil diskusi di kelompoknya sebelum mereka melakukannya di kelompok besar.

Masing-masing kelompok sudah membawa alat praktiknya masing-masing seperti yang ibu guru perintahkan tiga hari sebelumnya di grup WhatsApp.

Kenapa harus tiga hari? Agar semua kelompok dapat mempersiapkan peralatan praktik dengan sebaik-baiknya.

Proses pembelajaran

Praktikum pertama yang dilakukan adalah melakukan pengamatan uji vitamin C pada buah pare dengan cara menyiapkan bahan-bahan berupa gelas, air, pare, sendok dan larutan betadine.

Langkah kerjanya yaitu, pertama buah pare direndam air panas selama 30 menit, kemudian air pare disaring dan dilakukan uji coba vitamin C, dengan cara menambahkan larutan betadine ke dalam larutan rendaman air pare, lalu diaduk menggunakan sendok maka larutan betadine akan berubah menjadi bening kembali.

Larutan betadine ketika ditambahkan sesuatu yang mengandung vitamin C seperti rendaman air pare, maka air akan berubah menjadi jernih kembali. Hal tersebut dikarenakan vitamin C dapat menetralkan warna merah kecoklatan pada larutan iodine yang ada dalam Betadine.

Hasil praktikum ini membuat ketertarikan siswa untuk melakukan percobaan ulang di rumah masing-masing dan menyampaikan hasil amatan mereka pada sosial media mereka.

Kenapa memilih uji vitamin C?

Memilih vitamin C merupakan salah satu trik untuk menunjukkan kepada siswa bahwa IPA itu bukan hanya materi namun mereka bisa berkreasi secara nyata dalam praktikum.

Dikarenakan uji vitamin C ini memiliki trik unik seperti sulap merubah air dalam sekejap. Sehingga ada nilai lebih untuk mengajak siswa mengenalkan apa itu praktikum, dan menunjukkan kepada siswa praktikum itu belajar yang menyenangkan sehingga siswa tertarik dan ingin melakukan praktikum-praktikum lainnya.

Dengan adanya praktikum pembelajaran akan lebih asyik atau lebih menyenangkan dan tidak monoton yang menyebabkan siswa merasa jenuh dan malas untuk belajar, maka pembelajaran di sekolah sangat dibutuhkan kombinasi antara belajar dan praktik.

Setelah proses pembelajaran berakhir siswa memberikan tanggapannya dari pembelajaran yang telah mereka ikuti. M Abyakta Al Barrahadi mengaku sangat senang belajar bersama gurunya karena pembelajarannya langsung praktik.

“Karena praktik langsung, jadi bisa tahu prosesnya bagaimana menguji kandungan vitamin C pada buah pare. Saya juga suka karena berdiskusi dalam kelompok,” katanya.

Sedangkan M Afgan Prasetyo, menuturkan, banyak pengalaman yang ia peroleh ketika belajar berkelompok bersama kawan-kawannya.

“Keberanian saya muncul karena bisa belajar langsung menyamapikan pendapat di depan kelompok,” tuturnya.

Pembelajaran aktif yang dilakukan terlaksana dengan baik karena hasil dari bimbingan fasilitator daerah pembelajaran Program PINTAR Tanoto Foundation.




Penulis: Rosmala Dewi, S.Pd
Guru SMPN 2 Sarolangun/Guru Mitra Program PINTAR Tanoto Foundation

 

Pewarta: Rosmala Dewi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021