Data pembayaran dari sekitar 130.000 akun pengguna di Jepang dan luar negeri pada aplikasi smartphone Line Pay Corp., layanan yang dioperasikan oleh aplikasi pesan utama Line Corp., terekspos di internet selama lebih dari dua bulan hingga akhir November, kata perusahaan.
Meskipun sejauh ini tidak ada kerusakan dari kebocoran informasi yang dilaporkan, namun dimungkinkan untuk mengidentifikasi pengguna melalui analisis khusus, kata Line Pay.
Perusahaan mengatakan telah mengkonfirmasi 11 contoh di mana informasi diakses secara eksternal dan memperingatkan pengguna bahwa mereka dapat menerima pesan mencurigakan dari penipu potensial.
"Kami sangat meminta maaf karena menyebabkan masalah dan kekhawatiran besar," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Line Pay memungkinkan pengguna untuk saling mengirim uang, melakukan pembelian online, atau membayar di toko dan restoran.
Baca juga: LINE sediakan OpenChat resmi untuk Ospek
Baca juga: LINE punya desain baru setelah hampir 10 tahun dirilis
Baca juga: Rekomendasi aplikasi video call mudah digunakan orang tua
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021