Program “SMallholder Inclusion for better Livelihood dan Empowerment Program” (SMILE) atau inklusi petani untuk kesejahteraan dan pemberdayaan yang lebih baik meningkatkan produktivitas petani kelapa sawit di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.

"Sekitar 60 persen sumber pendapatan masyarakat di Batanghari dari perkebunan kelapa sawit, oleh karena itu pemerintah mendukung program SMILE yang di gagas oleh Apical, Kao dan Asian Agri untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit di Batanghari," kata Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief di Batanghari, Rabu.

Tidak seperti petani plasma yang di dukung secara teknis dan finansial oleh perusahaan perkebunan, petani swadaya berdiri sendiri secara finansial. Petani swadaya seringkali tidak memiliki keahlian yang cukup serta sumber daya yang terbatas untuk mengelola kebun sawitnya dan memproduksi minyak sawit secara produktif dan berkelanjutan.

Maka dari itu program SMILE yang di gagas oleh Kao Corporation, Apical Group dan Asian Agri membantu petani swadaya meningkatkan pendapatan melalui peningkatan kapasitas dalam pengetahuan teknis berkebun kelapa sawit.

Tidak hanya itu, program SMILE juga membantu membuka jalan untuk mencapai sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Ada 151 petani swadaya di Kecamatan Maro Sebo Ilir, Kabupaten Batanghari yang tergabung dalam program SMILE tersebut.

Bupati Batanghari memberikan apresiasi kepada petani atas upayanya dalam mencapai program keberlanjutan Indonesia untuk mencapai sumber ketahanan pangan yang berkelanjutan dan tertelusur.

Sustainability Manager Apical Fitria Kurniawan mengatakan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan antara Perkumpulan Putra Tunggal Bukit Sangkilan dengan PT Inti Indosawit Subur yang merupakan unit bisnis di bawah naungan Asian Agri bertujuan untuk membantu petani swadaya dalam meningkatkan produktivitas, sertifikasi internasional, dan mendapatkan premi penjualan dari minyak sawit bersertifikat.

"Petani swadaya menyumbang sekitar 30 persen dari produksi minyak sawit di Indonesia, oleh karena itu sangat penting bagi Apical untuk membantu memfasilitasi inklusi mereka ke dalam rantai pasokan global yang berkelanjutan," kata Fitria Kurniawan.

Regional Head Asian Agri Wilayah Jambi, Ramli Simamarta mengungkapkan bahwa selama lebih dari 34 tahun, Asian Agri telah membangun kapasitas petani melalui bimbingan berkelanjutan mengenai praktik perkebunan sawit terbaik.

"Melalui program SMILE, kami ingin menjangkau lebih luas petani swadaya untuk memperoleh sertifikasi serta memberi pengetahuan bagaimana mengoptimalkan hasil dan produksi tanpa membuka lahan baru dengan pemilihan bibit sawit yang tepat serta bantuan infrastruktur, guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka," kata Ramli.

Ketua Perkumpulan Putra Tunggal Bukit Sangkilan, Sabki Saputra mengatakan bahwa program SMILE memberikan dampak positif bagi para petani swadaya.

"Melalui program ini, kami mendapatkan bimbingan serta pelatihan tentang budidaya kelapa sawit berkelanjutan untuk mendapatkan sertifikasi RSPO, serta pemberian premi setelah memperoleh sertifikat RSPO. Kami berharap kerja sama ini dapat berlangsung terus menerus dan semoga semakin banyak petani swadaya yang dapat mengikuti program ini," kata Sabki.

Sejak awal diluncurkan, SMILE telah membuat langkah besar dalam meningkatkan kesejahteraan petani dengan menjembatani kesenjangan pengetahuan. Kegiatan yang sedang berlangsung pada fase pertama dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2025 antara lain pengembangan dan dukungan yang diperlukan untuk pemenuhan sertifikasi RSPO.

Kemudian lokakarya dan pelatihan untuk berbagai kelompok petani. Penyelesaian pemetaan poligon untuk kebun sawit petani swadaya. Dan analisis kesenjangan persyaratan atau kriteria sertifikasi RSPO oleh konsultan.

Serta melakukan pelatihan kepada para petani mengenai penerapan safety atau keamanan yang sesuai standar di kebun sawit petani swadaya.

Selanjutnya program pada fase ke dua dari tahun 2022 sampai 2027 akan dilakukan pantauan terhadap kegiatan di fase pertama. Serta dilakukan persiapan audit dan dimulainya persiapan untuk sertifikasi RSPO bagi petani swadaya pada fase kedua.

 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022