Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan Universitas Jambi (FKIP Unja) Novia Eviliana asal Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) Provinsi Jambi mendapatkan tiga hak cipta atas karya batikya yang memiliki kekhasan daerah itu.
"Ada tiga motif batik yang mendapat hak cipta yaitu 'Batik Kopi Liberika', 'Batik Panen Kopi', dan 'Batik Pinang Royo'. Untuk mendapatkan hak cipta ini saya dibantu oleh Prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Jambi,” kata Novia di Tanjabbar, Jumat.
Gadis yang akrab disapa Novi itu menyatakan ketiga motif batik tersebut mempunyai makna yang berbeda. Motif kopi liberika menggambarkan keindahan kopi yang teduh dan buah kopi yang menjadi sumber penghasilan mayoritas masyarakat Betara.
Sementara motif Batik Panen Kopi dan Batik Pinang Royo menggambarkan kekayaan alam yang tubuh subur di Kecamatan Betara, yang merupakan kampung halamannya.
Ia menjelaskan Batik Panen Kopi menggambarkan akan kekayaan kopi liberika yang dimiliki oleh masyarakat Kecamatan Betara, kopi liberika adalah salah satu komoditi unggulan yang dibudidayakan di Betara, warna cokelat pada dasar menggambarkan akan kesuburan tanah Betara.
"Kalau Batik Pinang Royo menggambarkan kekayaan pohon pinang yang melimpah atau royo, ini juga salah satu komoditi unggulan di Betara,” terang Novia.
Berawal dari hobi di bidang seni dan mengikuti beberapa kali pelatihan yang diadakan oleh Disperindag Tanjung Jabung Barat pada 2020 lalu serta dukungan dari berbagai pihak telah mengantarkannya merintis berkarya batik.
Namun saat ini karya batiknya belum diproduksi massal. Ia masih ingin menggali keahlian dalam membatik. Meski jurusan kuliahnya cukup jauh dengan aktifitas membatik, namun tak menjadi halangan baginya untuk memulai menekuni batik.
"Setelah selesai kuliah akan fokus menekuni usaha batik ini,” kata Novia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
"Ada tiga motif batik yang mendapat hak cipta yaitu 'Batik Kopi Liberika', 'Batik Panen Kopi', dan 'Batik Pinang Royo'. Untuk mendapatkan hak cipta ini saya dibantu oleh Prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Jambi,” kata Novia di Tanjabbar, Jumat.
Gadis yang akrab disapa Novi itu menyatakan ketiga motif batik tersebut mempunyai makna yang berbeda. Motif kopi liberika menggambarkan keindahan kopi yang teduh dan buah kopi yang menjadi sumber penghasilan mayoritas masyarakat Betara.
Sementara motif Batik Panen Kopi dan Batik Pinang Royo menggambarkan kekayaan alam yang tubuh subur di Kecamatan Betara, yang merupakan kampung halamannya.
Ia menjelaskan Batik Panen Kopi menggambarkan akan kekayaan kopi liberika yang dimiliki oleh masyarakat Kecamatan Betara, kopi liberika adalah salah satu komoditi unggulan yang dibudidayakan di Betara, warna cokelat pada dasar menggambarkan akan kesuburan tanah Betara.
"Kalau Batik Pinang Royo menggambarkan kekayaan pohon pinang yang melimpah atau royo, ini juga salah satu komoditi unggulan di Betara,” terang Novia.
Berawal dari hobi di bidang seni dan mengikuti beberapa kali pelatihan yang diadakan oleh Disperindag Tanjung Jabung Barat pada 2020 lalu serta dukungan dari berbagai pihak telah mengantarkannya merintis berkarya batik.
Namun saat ini karya batiknya belum diproduksi massal. Ia masih ingin menggali keahlian dalam membatik. Meski jurusan kuliahnya cukup jauh dengan aktifitas membatik, namun tak menjadi halangan baginya untuk memulai menekuni batik.
"Setelah selesai kuliah akan fokus menekuni usaha batik ini,” kata Novia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022